Repelita, Trenggalek - Ratusan makam terdampak proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bagong di Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, yang harus dipindahkan. Proses pemindahan ini dilakukan secara hati-hati dan disaksikan oleh ahli waris serta pihak terkait.
Sekretaris Desa Sumurup, Jarwoto, mengungkapkan bahwa sebanyak 435 makam terdampak proyek tersebut dan dipindahkan ke beberapa lokasi yang telah disepakati warga. Lokasi-lokasi pemindahan tersebut antara lain di Desa Ngares, Tumpak Mulyo, Desa Prambon, Punden, Bromo, dan Winong.
"Proyek bendungan ini memerlukan pemindahan makam karena sebagian akan terendam genangan air. Proses pemindahan sudah berjalan sekitar satu minggu, namun pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi cuaca di lapangan," ujar Jarwoto di Makam Gading, Desa Sumurup, Jumat, 31 Januari 2025.
Jarwoto menambahkan, pemindahan makam dilakukan oleh ahli waris dengan cara membongkar makam leluhur. Selanjutnya, setiap makam yang dipindahkan akan diperiksa kembali untuk memastikan keberadaan dan kebenarannya sebelum dipindahkan ke lokasi baru yang telah disiapkan.
"Proses ini sesuai dengan prosedur kesehatan dan keamanan. Semua pihak yang terlibat bekerja sesuai ketentuan yang berlaku," paparnya.
Sebelum pemindahan dilakukan, warga setempat mengadakan doa bersama bagi para leluhur yang dimakamkan di lokasi tersebut. Doa bersama dilaksanakan sehari sebelum proses pemindahan dimulai.
Pantauan di lokasi, peti berukuran sekitar satu meter digunakan untuk memindahkan tulang belulang yang telah dibongkar dari makam. Salah satu lokasi pemindahan yang baru berada di Tumpak Mulyo, meskipun akses jalan menuju lokasi tersebut masih penuh lumpur akibat hujan dan baru dibuka.
Lokasi pemindahan ini cukup luas dan telah dipersiapkan dengan lubang makam yang tertata rapi, siap menampung makam-makam yang dipindahkan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok