Repelita Seoul - Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Korea Selatan mencegah pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Korea Selatan masuk ke kediaman presiden di Seoul untuk menangkap Presiden Yoon Suk Yeol yang telah dimakzulkan.
Polisi dan KPK Korsel mendatangi kediaman kepresidenan untuk melaksanakan penangkapan Yoon terkait darurat militer yang dianggap melanggar konstitusi Korea Selatan.
Sejumlah kendaraan para pejabat tinggi KPK terparkir di depan gerbang rumah kepresidenan sejak pukul 08.00 waktu setempat. Namun, mereka tidak diizinkan masuk oleh Paspampres Korsel.
Pejabat KPK telah menunjukkan surat perintah penangkapan kepada kepala Paspampres, tetapi penolakan tetap terjadi. Paspampres bersikeras menjalankan tugas melindungi presiden sesuai hukum yang berlaku.
Polisi sebelumnya mengerahkan 2.700 personel di sekitar kediaman presiden untuk menjaga ketertiban serta mencegah bentrokan antara pengunjuk rasa yang menentang dan mendukung Presiden Yoon.
Surat perintah penangkapan Yoon dikeluarkan pengadilan pada Selasa dengan tuduhan pengkhianatan terhadap negara terkait upaya memberlakukan darurat militer.
Kuasa hukum Yoon langsung mengajukan banding atas putusan pengadilan tersebut. Mereka menyebut surat penangkapan melanggar Konstitusi dan Hukum Acara Pidana. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
