"Desk Pencegahan Korupsi Sita Rp 6,7 Triliun, Ruang Kejaksaan Tak Muat Tampung Duit Sitaan"

 

Repelita Jakarta - Desk Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi berhasil menyita barang bukti senilai triliunan rupiah hanya dalam waktu tiga bulan. Namun, ruangan kejaksaan tak mampu menampung uang sitaan yang begitu banyaknya.

Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Budi Gunawan mengungkapkan hal tersebut dalam rapat koordinasi di kantor Kejaksaan Agung RI, Jakarta Selatan. Budi menyebutkan desk ini telah berhasil menyelamatkan kerugian negara sebesar Rp 6,7 triliun.

"Sebetulnya tadi yang akan ditampilkan di sini adalah barang bukti uangnya. Tapi karena ruangan ini setelah diukur tidak cukup, maka barang bukti senilai Rp 6,7 triliun itu ada saat ini di extra account BRI," ujar Budi.

Sementara itu, Jaksa Agung ST Burhanuddin merinci kinerja desk yang dipimpin oleh Budi Gunawan sejak dibentuk pada Oktober 2024. Dalam tiga bulan terakhir, sebanyak 236 perkara telah diselidiki, 331 perkara berada dalam tahap penyidikan, dan 356 perkara masuk tahap penuntutan.

Upaya hukum yang dilakukan mencapai 150 perkara, sementara pelaksanaan eksekusi telah dilakukan pada 327 perkara. Dari keseluruhan hasil kerja desk, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat sebesar Rp 199 miliar.

Jaksa Agung juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyita uang tunai sebesar Rp 5,7 triliun. Selain itu, terdapat mata uang asing yang jika dikonversikan mencapai Rp 920 miliar serta emas logam senilai Rp 84 miliar.

"Sehingga total yang tadi juga sudah disampaikan oleh Pak Menko adalah sebanyak Rp 6,7 triliun," jelas Burhanuddin.

Desk Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi merupakan salah satu dari tujuh desk yang dibentuk oleh Budi Gunawan untuk mempercepat penanganan persoalan prioritas 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga