Repelita, Jakarta - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi menyindir pihak-pihak yang melakukan protes terkait penutupan tambang ilegal di Subang, Jawa Barat.
Melalui akun TikTok @Dedimulyadiofficial yang dikonfirmasi Kompas.com via sambungan telepon, Dedi mengatakan, ada beberapa orang yang mengaku tidak makan selama 18 hari karena tambang ilegal di Subang ditutup.
"Buat mereka yang teriak tidak makan 18 hari, keren banget. Anda ini cocok untuk menjadi instruktur bagi pendidikan ketahanan raga. Hebat kalau ada orang Jabar 18 hari tidak makan, tetapi wajahnya masih sangar dan teriaknya sangat lantang," sindir Dedi Mulyadi.
"Kita itu Jabar, Indonesia, butuh orang seperti ini. Bisa hebat dalam perang di hutan, bisa memenangkan pertarungan," lanjut Dedi sambil tersenyum.
Dedi mengaku heran dengan protes tersebut, karena tambang ilegal baru ditutup seminggu yang lalu, namun ada orang yang mengklaim tidak makan selama 18 hari. "Lucu, tambang ilegal baru ditutup seminggu lalu, nah ada orang yang tidak makan selama 18 hari," kata Dedi.
Sebagai respons terhadap protes tersebut, Dedi mengirimkan link TikTok yang berisi video protes sejumlah orang yang mengeluhkan penutupan tambang ilegal. Dalam video tersebut, seorang individu terlihat berteriak bahwa dirinya tidak makan selama 18 hari.
Dedi juga menyarankan agar pihak yang marah-marah tersebut lebih baik fokus pada perbaikan lingkungan yang rusak akibat aktivitas tambang ilegal. "Di sana ada kubangan-kubangan besar kedalaman 30 hingga 40 meter dengan luas berhektar-hektar. Itu mengancam kehidupan masa depan. Mohon diperbaiki, direklamasi," ujar Dedi.
Selain itu, Dedi juga meminta mereka yang merusak jalan akibat tambang ilegal untuk bertanggung jawab memperbaiki kerusakan tersebut. "Mohon juga diperbaiki. Kasihan tuh warga. Ada yang jatuh, ada yang meninggal malah karena tertabrak truk tambang yang lolos rem. Keluarga menderita kehilangan orang-orang yang menjadi tulang punggung hidupnya," ungkap Dedi.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat terpilih ini mengunjungi dan menutup tambang ilegal di Subang yang terbukti merusak lingkungan, terutama jalan. Dedi juga memberikan sejumlah uang pengganti uang saku kepada para sopir truk yang mengangkut hasil tambang ilegal.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok