Repelita Jakarta - Tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) Alissa Wahid mengkritik gaya kepemimpinan sejumlah pejabat negara saat ini. Ia menyoroti fenomena di mana banyak pejabat cenderung tampil seperti selebriti, lengkap dengan iringan pengawalan yang berlebihan, bahkan di tingkatan staf khusus dan direktur jenderal.
“Itu tadi selebrasi gitu loh. Jadi kayak selebriti, jadi pejabat tuh kayak selebriti. Nguing-nguing di mana-mana. Zaman dulu staf khusus enggak ada nguing-nguing. Enggak ada staf khusus pakai nguing-nguing,” ujar Alissa di Aula Griya Gus Dur, Jakarta Pusat.
Putri Presiden RI ke-4 Abdurahman Wahid (Gus Dur) ini juga menyoroti penggunaan pengawalan kendaraan (patwal) yang dianggap berlebihan. “Sekarang ada. Bahkan sekarang setingkat dirjen aja banyak tuh yang ke daerah pakai nguing-nguing, pakai patwal,” lanjutnya.
Alissa mengungkapkan bahwa gaya kepemimpinan seperti ini berbeda dengan masa lalu, ketika pejabat lebih sederhana. Ia mencontohkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang dulu pernah ia temui tanpa iringan pengawalan yang mencolok. “Saya dulu masih ketemu menteri yang tidak pakai begitu. Saya dulu masih sempat ketemu Pak Pratikno waktu masih menses naik. Tidak ada yang bergaya seperti itu,” jelasnya.
Menurut Alissa, jika pemimpin tidak memberi contoh yang baik, maka pejabat di bawahnya akan cenderung meniru dan bahkan memperburuk pola tersebut. Ia juga menilai ada kecenderungan “festivalisasi” dalam tata kelola pemerintahan. “Tadi tuh penuh dengan hal-hal yang sifatnya festival begitu,” kata Alissa.
Alissa menekankan pentingnya Presiden memiliki ukuran yang jelas untuk menilai kinerja dan gaya kepemimpinan pejabat. “Harusnya presiden punya ukuran. Apa saja hal-hal yang menjadi ukuran, seorang pejabat itu layak dipertahankan atau harus diganti gitu. Itu sih,” tutupnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok