Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

"Refly Harun: Bantahan Prabowo Soal Bela Jokowi, Apakah Hanya Basa-Basi?"

 Prabowo Terang-terangan Dukung Ahmad Luthfi di Jateng, Refly Harun: Jangan  Cawe-cawe Kayak Jokowi

Kupang, 05 Desember 2024 – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pujiannya terhadap Presiden Jokowi bukan didasarkan pada kepentingan pribadi.

Pernyataan ini disampaikan dalam acara pembukaan Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Prabowo menyebut bahwa penghormatannya terhadap pemerintahan Jokowi adalah bentuk pengakuan atas fakta yang ada, bukan sebuah tindakan "menjilat" seperti yang sering dispekulasikan.

Refly Harun, dalam komentarnya terkait pernyataan Prabowo, mengkritisi apakah pujian tersebut tulus atau sekadar basa-basi.

Menurut Refly, meskipun Prabowo membantah bahwa pujiannya terhadap Jokowi bukan bentuk penjilatan, namun ia mempertanyakan apakah pujian itu relevan dengan kinerja pemerintahan yang ada.

“Jika itu hanya sekadar basa-basi, apakah itu perlu?” ujar Refly. Ia menambahkan bahwa, meskipun mungkin ada alasan politis atau kepentingan tertentu, seperti penghormatan terhadap jasa Jokowi dalam mendukung Prabowo dan putranya, namun hal tersebut tetap menimbulkan keraguan.

Refly menyebut bahwa pujian terhadap pemerintahan Jokowi seharusnya didasarkan pada fakta dan pencapaian yang nyata, bukan sekadar untuk menjaga kepentingan politik.

Refly juga menyoroti sejumlah masalah yang ada dalam pemerintahan Jokowi, seperti peningkatan utang negara yang signifikan dan defisit anggaran yang terus membengkak.

Ia menilai bahwa hal ini menjadi bahan pertimbangan penting dalam menilai apakah pujian terhadap Jokowi benar-benar tulus atau hanya untuk kepentingan politik belaka.

Lebih lanjut, Refly menegaskan pentingnya evaluasi objektif terhadap pemerintahan, dengan menilai kinerja berdasarkan fakta, bukan hanya retorika politik.

Ia juga menekankan bahwa jika ada indikasi pelanggaran hak asasi manusia, korupsi, atau kebijakan yang tidak efektif, maka seharusnya tidak ada lagi ruang untuk pujian, melainkan perlu adanya pengadilan yang adil.

Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan besar tentang hubungan antara politik, kekuasaan, dan objektivitas dalam menilai pemerintahan yang ada. Refly Harun mengingatkan bahwa pemerintahan seharusnya dinilai berdasarkan kinerja dan integritas, bukan sekadar kepentingan politik semata. (*)

Editor: Elok WA R-ID

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved