Prabowo Tetap ke Mesir di Tengah Mitos Kejatuhan Presiden

 

Repelita, Jakarta 18 Desember 2024 - Presiden Prabowo Subianto tetap berangkat ke Mesir meskipun ada mitos yang menyebutkan bahwa sejumlah Presiden RI pernah mengalami kejatuhan kekuasaan setelah berkunjung ke Negeri Piramida tersebut.

Didampingi Gibran Rakabuming Raka dan beberapa jajaran kabinetnya, Prabowo lepas landas menggunakan pesawat kepresidenan dari landasan Lanud Halim Perdana Kusumah pada Selasa pagi, 17 Desember 2024. Sebelum menaiki pesawat, Prabowo sempat berjabat tangan dengan bawahannya dan melambai ke arah kamera para wartawan.

“Kunjungan ini merupakan kunjungan kenegaraan pertama Presiden Republik Indonesia ke Mesir sejak tahun 2013, berarti sudah 11 tahun,” kata Prabowo beberapa saat sebelum keberangkatannya.

Lawatan Prabowo ke Kairo bukan sekadar pertemuan bilateral dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi. Prabowo juga menegaskan bahwa kunjungan ini penting karena ia akan mewakili Indonesia untuk menerima kepemimpinan bergilir D-8 mulai 1 Januari mendatang dalam Konferensi Tingkat Tinggi D-8.

D-8 adalah organisasi kerja sama ekonomi yang melibatkan delapan negara berkembang, yakni Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Turki, dan Pakistan.

Mitos tentang jatuhnya kekuasaan Presiden Indonesia setelah berkunjung ke Mesir sudah berlangsung lama. Soekarno adalah presiden yang paling sering mengunjungi Mesir, yakni enam kali antara 1955 hingga 1965. Namun, setelah kunjungannya terakhir ke Mesir pada Juni 1965, Soekarno lengser dari jabatan presiden tiga bulan kemudian akibat peristiwa G30S.

Presiden kedua, Soeharto, juga mengalami hal serupa. Soeharto pertama kali ke Mesir pada 1977 dan mengunjunginya lagi pada 1998. Setelah perjalanan tersebut, Soeharto harus mengundurkan diri di tengah situasi politik yang memanas.

Sementara itu, Bacharuddin Jusuf Habibie adalah satu-satunya Presiden RI yang tidak pernah berkunjung ke Mesir sebagai presiden, tetapi pernah ke Mesir saat menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi pada 1995 dan 1997.

Presiden Abdurrahman Wahid, atau Gus Dur, juga pernah dua kali mengunjungi Mesir. Pertama, untuk menghadiri KTT G-15 pada tahun 2000, dan kedua, pada Februari 2001 untuk menghadiri KTT D-8. Tidak lama setelah kunjungannya ke Mesir, Gus Dur dimakzulkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat melalui Sidang Istimewa pada 23 Juli 2001.

Namun, mitos ini tidak berlaku bagi Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono. Megawati pernah mengunjungi Mesir pada 12-14 September 2002, sementara SBY berkunjung ke Mesir pada 2004 untuk menghadiri upacara penghormatan terakhir bagi Presiden Palestina, Yasser Arafat.

SBY juga kembali ke Mesir pada 30 Januari 2013 untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam. Saat itu, Mesir sedang mengalami ketegangan politik akibat aksi unjuk rasa anti-pemerintah yang menargetkan Presiden Muhammad Mursi.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga