%20(Custom).png)
DPP PDIP mengungkapkan alasan pemecatan politisi senior, Effendi Simbolon, terkait tindakannya yang dianggap mencederai prinsip-prinsip dan nilai-nilai partai.
Juru Bicara DPP PDIP Aryo Seno Bagaskoro menjelaskan bahwa dalam berkomunikasi dan menjalin pertemuan, seharusnya dilandasi oleh gagasan dan nilai yang sesuai dengan PDIP.
Menurut Seno, PDIP selalu tegas dalam mengambil sikap yang berhubungan dengan prinsip-prinsip partai. Seno menambahkan bahwa Effendi Simbolon dipecat setelah diketahui bertemu dan berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang dinilai berbeda dari komunikasi dengan tokoh politik lain.
Pertemuan tersebut menyebabkan Effendi Simbolon mengambil langkah politik yang tidak sejalan dengan rekomendasi PDIP. Effendi diketahui mendukung pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta, meskipun PDIP mengusung Pramono Anung-Rano Karno.
Seno menjelaskan bahwa pertemuan dengan Jokowi dianggap sebagai pelanggaran besar yang tidak bisa dikompromikan oleh partai. Menurutnya, berbagai tindakan dan kebijakan Jokowi belakangan ini telah mencederai politik Indonesia dan demokrasi, yang membuat partai tidak bisa mentoleransi langkah politik Effendi.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, juga menanggapi pernyataan Seno dengan berkelakar, menyebutkan bahwa pertemuan dengan pihak lain, termasuk Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, tidak menjadi masalah, asalkan bukan dengan Jokowi.
Editor: Elok R-ID
