Menyoal Kisruh PIK-2, Rocky Gerung: Stabilitas Ekonomi dan Politik Terancam

 

Repelita, Jakarta 21 Desember 2024 - Pengamat politik Rocky Gerung menilai Indonesia saat ini berada dalam situasi yang tidak menentu. Konflik-konflik seperti bentrokan di PIK-2 dan Rempang, serta isu Papua, semakin memperburuk kondisi di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik nasional. Meski pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat diharapkan dapat membantu meringankan beban utang dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, tantangan domestik seperti korupsi, birokrasi, dan ketidakpastian hukum tetap menjadi penghalang utama dalam menarik investasi asing.

“Banyak masalah politik dan hukum yang berpotensi merusak kepercayaan investor. Ketika konflik dan ketidakstabilan terus berlanjut, sulit bagi Indonesia untuk menjaga daya tariknya,” ujar Rocky. Salah satu isu terbaru yang menambah ketidakpastian adalah penggeledahan ruang kerja Gubernur Bank Indonesia oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang memicu kekhawatiran mengenai transparansi institusi moneter yang seharusnya menjadi pilar stabilitas ekonomi.

Kondisi ini turut menekan nilai tukar rupiah, yang melemah akibat sentimen negatif pasar. Selain itu, rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% pada akhir tahun semakin membebani masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. "Penggeledahan oleh KPK di Bank Indonesia menambah beban psikologis di pasar. Krisis kepercayaan terhadap institusi negara semakin dalam, terutama dengan berita negatif yang memperlihatkan lemahnya tata kelola pemerintahan," tambah Rocky.

Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, kabinet baru menghadapi ujian berat untuk menjaga stabilitas dan arah kebijakan pembangunan. Rocky menilai kurangnya akuntabilitas dan keterbukaan terhadap kritik justru memperbesar keresahan sosial. "Pasar tradisional mulai sepi, proyek infrastruktur sering menggusur ekosistem tanpa manfaat jelas, dan generasi muda mulai mempertanyakan masa depan mereka," jelasnya.

Dinamika politik juga menambah kompleksitas situasi ini. Rocky mengingatkan potensi guncangan dalam pemerintahan Prabowo, terutama dengan pengaruh Megawati Soekarnoputri dalam Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), yang bisa memicu dinamika politik lebih luas menjelang kongres partai. Rocky menegaskan bahwa stabilitas ekonomi, politik, dan budaya sangat tergantung pada bagaimana pemerintah merespons tantangan-tantangan ini.

"Pemerintah harus mampu mendengarkan kritik dan mengutamakan keadilan sosial untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat dan investor," tutupnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga