"LSM LIRA Desak KPK dan Kejagung Periksa Direksi BNI Terkait Kredit Bermasalah Rp 600 Miliar"

 

Repelita, Jakarta 19 Desember 2024 – LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) mendesak KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan Kejaksaan Agung untuk segera memeriksa keterlibatan jajaran Direksi BNI terkait dengan kasus penyaluran kredit bermasalah yang melibatkan pengusaha Michael Timothy Harjadinata.

Pinjaman sebesar Rp 600 milyar yang diberikan kepada Harjadinata pada Maret 2024 hanya dibayar Rp 75 milyar, namun kini diketahui raib dan viral di media sosial.

Presiden LSM LIRA, Jusuf Rizal, menilai bahwa permasalahan ini mencoreng reputasi Bank BNI dan kemungkinan besar ada keterlibatan Direksi dalam pengelolaan kredit tersebut.

"Ini sangat miris. Bagaimana bisa terjadi di bank sebesar BNI? Pasti ada sesuatu yang tidak benar dalam pengelolaannya, sehingga terjadi kebohongan. Kasus ini menunjukkan kemungkinan adanya keterlibatan Direksi," ungkap Rizal, yang juga dikenal sebagai penggiat anti korupsi.

Jusuf Rizal menambahkan bahwa selain Direksi, pihak Komisaris BNI juga perlu diperiksa. Sebagai pengawas, Komisaris seharusnya melakukan monitoring dan evaluasi yang ketat untuk mencegah kebocoran dana. "Jika banyak masalah, kinerja Komisaris patut dipertanyakan," ujarnya.

LSM LIRA menduga bahwa kasus kredit macet ini sengaja dibuka ke publik oleh orang dalam Bank BNI untuk menutupi kelemahan dalam pengelolaan administrasi.

Rizal juga menyoroti adanya foto Dirut BNI, Boyke Tumilaar, bersama debitur Michael Timothy Harjadinata yang menunjukkan kedekatan antara keduanya, yang bisa jadi menjadi indikasi adanya hubungan khusus dalam proses pinjaman tersebut.

Rizal berharap agar penyelidikan ini dapat membuka tabir dugaan praktik korupsi yang lebih luas di tubuh Bank BNI dan mengungkap siapa saja yang terlibat dalam masalah ini.

LSM LIRA berjanji akan terus mengawasi perkembangan kasus ini dan siap mengungkapkan kasus lainnya yang melibatkan Bank BNI.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga