Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Jawaban Tak Terduga Mayor Teddy soal Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden, Diungkap seusai Menangis Minta Maaf ke Prabowo

Artikel

Jakarta, 7 Desember – Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau yang lebih dikenal sebagai Gus Miftah, mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Utusan Khusus bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan dalam Kabinet Merah Putih. Pengumuman ini disampaikan dalam konferensi pers yang diadakan pada Jumat (6/12/2024).

Dalam konferensi pers tersebut, Gus Miftah mengaku belum berkomunikasi dengan Presiden Prabowo Subianto terkait pengunduran dirinya. Namun, dirinya telah berbicara dengan Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya pada Kamis malam.

Menurut Gus Miftah, keputusan untuk mundur adalah murni dari keyakinannya sendiri dan tidak ada tekanan dari pihak manapun. “Saya insya Allah minggu depan menghadap Presiden Prabowo untuk menyampaikan pengunduran diri saya secara resmi. Tidak ada permintaan dari siapa pun,” ujarnya.

Dalam momen konferensi pers yang emosional, Gus Miftah sempat menangis sesenggukan saat meminta maaf kepada Presiden Prabowo. Dia menyesali perbuatannya dan merasa bersalah karena tidak bisa memenuhi harapan Prabowo dan mengecewakan masyarakat luas.

“Saya belum bisa menjadi apa yang menjadi ekspektasinya Pak Prabowo,” katanya. Gus Miftah juga menyampaikan permohonan maaf dan mendoakan keberkahan bagi Presiden Prabowo dalam menjalankan tugas memimpin negara.

Diketahui, keputusan untuk mundur ini diambil setelah Gus Miftah merasakan tanggung jawab yang berat terkait kontroversi viral yang melibatkan dirinya dengan seorang penjual es teh di Magelang. Prabowo sendiri menyadari bahwa Miftah melakukan kesalahan, namun tetap memberikan apresiasi atas keputusan tersebut.

“Saya kenal beliau, ya mungkin karena beliau memang bergaul dan sering berceramah di kalangan bawah. Mungkin bahasa beliau niatnya bukan niat jahat, bukan niat menghina,” ujar Prabowo dalam kesempatan terpisah. Presiden mengakui bahwa meski terjadi kesalahan, keputusan Gus Miftah untuk mundur adalah langkah yang jarang dilakukan oleh pejabat di Indonesia.

Gus Miftah menegaskan bahwa keputusan ini bukan paksaan dari pihak manapun, melainkan sebuah langkah untuk mempertanggungjawabkan tindakannya sendiri.

“Pak Seskab hanya menjawab, keputusan ada di Gus, kembali ke keyakinan dan hati nurani Gus. Beliau tidak dalam rangka menyuruh atau menolak,” kata Gus Miftah mengutip jawaban Mayor Teddy Indra Wijaya. “Status ini lebih sebagai penghargaan tanpa ikatan formal dalam struktur partai, namun tetap sebagai pengakuan atas jasa mereka kepada bangsa.”

Editor: Elok WA R-ID

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved