Jakarta, 7 Desember – Kasus tragis pembunuhan ayah dan nenek di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang menewaskan APW (40) dan RM (69) pada Sabtu (30/11/2024) masih terus didalami oleh polisi.
Pelaku, MAS, remaja berusia 14 tahun, kini dalam pemeriksaan intensif di Polres Metro Jakarta Selatan. Sementara ibunya, AP (41), menjadi target penusukan berikutnya namun berhasil kabur dengan luka serius dan kini dirawat di RS Fatmawati.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal, diketahui bahwa MAS sering menjadi teman curhat ibunya, yang kerap menceritakan masalah keluarga.
“Sang anak tersebut sering dicurhati oleh ibunya tentang berbagai persoalan, termasuk keluh kesah terkait pekerjaan sang ayah yang belum bisa promosi, serta permasalahan keuangan keluarga,” jelas Ade dalam tayangan Metro TV Hotroom pada Rabu (4/12/2024).
Ibunya juga bercerita tentang rencana liburan keluarga yang batal, dan bagaimana sebaiknya uang keluarga digunakan untuk kebutuhan yang lebih penting.
Ade mengungkapkan bahwa MAS menjadi tempat curahan hati ibunya, yang sering merasa tertekan dengan tekanan keluarga. “Dia mendengarkan semua keluh kesah ibunya, yang mungkin menambah tekanan emosional dalam dirinya,” kata Ade.
Pihak kepolisian masih terus mendalami bagaimana pengaruh situasi keluarga terhadap tindakan tragis yang dilakukan MAS.
Saat ini, MAS telah dipindahkan dari Mapolres Jakarta Selatan ke Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS) dan ditetapkan sebagai tersangka.
Meskipun demikian, pihak kepolisian tetap berupaya untuk memenuhi hak pendidikan anak tersebut, dengan pihak sekolah sudah mengunjungi MAS untuk membantu pelaksanaan ujian akhir semester (UAS) yang tengah dijalaninya.
Kapolres juga menyebut bahwa proses pemeriksaan MAS belum dapat memberikan kesimpulan pasti mengenai motif di balik tindakan tersebut.
“Kami masih terus mendalami berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi remaja ini, termasuk tekanan emosional dan situasi keluarga,” tambah Ade.
“Kami berharap dengan mendalami semua aspek ini, kita bisa memahami lebih dalam apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana kita dapat mencegah hal serupa di masa depan.”
Editor: Elok WA R-ID