Bos Lippo Group Tak Mau Proyek Diganggu, Makanya Ngadep Jokowi

 

Repelita, Jakarta, 14 Desember 2024 – Kunjungan keluarga konglomerat Lippo Group ke kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, di Solo, sulit dipandang sebagai pertemuan biasa. Lawatan Mochtar Riady, James Riady, hingga John Riady itu dinilai memiliki tujuan strategis.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menyebut pertemuan tersebut bisa dimaknai sebagai upaya mencari perlindungan.

“Bukan tidak mungkin relasi pengusaha dengan Jokowi penuh dengan persoalan, sehingga menemui Jokowi sebagai upaya perlindungan,” ujar Dedi.

Dedi menambahkan bahwa Lippo Group, sebagai salah satu konglomerasi besar di Indonesia, diyakini ingin menjaga proyek-proyeknya tetap aman di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Sehingga bos Lippo Group mendekati Jokowi agar berupaya melunakkan Prabowo,” katanya.

Dalam megaproyek IKN, Lippo Group menunjukkan minat membangun infrastruktur fasilitas kesehatan dan pendidikan. Pada tahun 2023, Direktur Eksekutif Lippo Group, John Riady, mengonfirmasi bahwa pihaknya akan berperan aktif di proyek tersebut dengan skema kerja sama pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) senilai Rp123,2 triliun.

Namun, konglomerasi ini juga terseret masalah terkait pembangunan kota modern Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Proyek yang mangkrak itu tak hanya bermasalah secara teknis, tetapi juga tersangkut kasus suap.

Pada Oktober 2018, KPK bahkan sempat menggeledah rumah CEO Lippo Group, James Riady, terkait kasus Meikarta. Penggeledahan itu dilakukan di sejumlah lokasi, termasuk apartemen, dinas pemerintahan daerah, hingga rumah pribadi.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga