Repelita, Jakarta 19 Desember 2024 - Annar Salahuddin Sampetoding (ASS), seorang pengusaha asal Makassar dan Toraja yang dikenal luas di Sulawesi Selatan, menjadi sorotan setelah Polres Gowa, Sulawesi Selatan mengungkap peredaran uang palsu yang melibatkan namanya.
Polisi menyebut ASS memiliki peran vital dalam pencetakan dan peredaran uang palsu yang beredar di wilayah tersebut.
Sebelumnya, ASS juga pernah menjadi perbincangan publik akibat somasi yang dilayangkan kepada Fuad Hasan Masyhur, pemilik Maktour, yang juga mertua dari Menpora, Dito Ariotedjo.
Somasi itu terkait dengan utang sebesar Rp 105,5 miliar yang harus dibayarkan Fuad Hasan kepada ASS, sesuai dengan Perikatan Perjanjian Jual Beli Tanah yang dibuat pada tahun 2016.
Kasus terbaru yang melibatkan ASS terungkap saat polisi menemukan mesin pencetak uang palsu di rumah ASS di Jalan Sunu, Kota Makassar. Mesin tersebut didatangkan dari China dan disimpan di gedung Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa ASS turut membiayai pembelian bahan baku untuk produksi uang palsu tersebut.
Peran ASS dalam jaringan ini semakin jelas setelah polisi menemukan bahwa uang palsu yang beredar di pasar berasal dari produksi yang dilakukan oleh Syaruna, yang menggunakan rumah milik ASS sebagai tempat mencetak uang palsu.
Polisi menyebutkan bahwa ASS terlibat dalam pendanaan untuk pembelian bahan baku produksi uang palsu yang melibatkan perantara bernama John Biliater Panjaitan.
Polisi berhasil menangkap beberapa tersangka yang terlibat dalam peredaran uang palsu, termasuk Andi Ibrahim, dosen di UIN Alauddin, yang diduga menjadi salah satu pengedarnya. Selain itu, beberapa individu lain yang terlibat dalam jaringan ini juga telah ditangkap di berbagai lokasi.
Selain keterlibatannya dalam peredaran uang palsu, ASS dikenal sebagai pengusaha sukses yang menjabat Presiden Direktur Siner Group dan Presiden Komisaris Sulwood Group.
Dalam dunia organisasi, ASS juga memiliki rekam jejak panjang sebagai Ketua KADIN Sulawesi Selatan dan sejumlah organisasi pengusaha lainnya di Sulawesi Selatan.
Kasus ini kini masih terus berkembang, dengan pihak kepolisian berjanji untuk mengusut tuntas seluruh jaringan peredaran uang palsu yang melibatkan ASS dan tersangka lainnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
