
Pembekuan BEM FISIP UNAIR Surabaya Memicu Kritikan, Denny Siregar: Teriakan Protes Akan Makin Keras
Pembekuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya menuai banyak kritik terhadap pemerintah. Salah satu suara yang mengemuka adalah dari pegiat media sosial, Denny Siregar, yang menyatakan bahwa pembekuan tersebut justru memiliki sisi positif.
Denny, yang dikenal sebagai loyalis Basuki Tjahaja Purnama, berpendapat bahwa tindakan tersebut akan mendorong teriakan-teriakan masyarakat terhadap pemerintah untuk semakin meluas. "Lebih bagus dibekukan memang. Supaya teriakan-teriakan semakin keras. Kalau tidak dibekukan, dianggap biasa-biasa saja," ungkap Denny melalui akun X-nya pada Minggu, 28 Oktober 2024.
Pembekuan BEM FISIP UNAIR dilakukan oleh Dekanat setelah organisasi tersebut menggelar aksi dengan menampilkan karangan bunga satire yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Karangan bunga tersebut bertuliskan, "Selamat atas dilantiknya jenderal bengis pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3, sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi."
Karangan bunga yang bergambar Prabowo dan Gibran tersebut diletakkan di Taman Barat FISIP UNAIR pada Selasa, 22 Oktober 2024. Aksi ini mendapat perhatian luas dan berkontribusi pada polemik seputar kebebasan berekspresi di Indonesia.***

