Wakil Presiden Ma’ruf Amin menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN ke-44 dan45 di National Convention Centre (NCC), Vientiane, Laos pada 9-11 Oktober 2024. Ma’ruf mewakili Presiden Jokowi dalam persamuhan pemimpin tingkat tinggi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara itu.
Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia itu menghadiri pembukaan oleh Presiden Laos Thongloun Sisoulith, Rabu pagi, 9 Oktober 2024. Dalam KTT ASEAN “Enhancing Connectivity and Resilience”, sejumlah poin termasuk sentralitas blok Asia Tenggara. Ma’ruf juga menyampaikan isu Myanmar, dengan penekanan terhadap implementasi 5 Poin Konsensus (5PC).
“Saya ingin menyampaikan salam dari Presiden Jokowi yang tidak dapat hadir di KTT ini karena berbagai urusan kenegaraan,” kata Ma’ruf dikutip dari keterangan tertulis.
Ma’ruf juga menghadiri Sesi Pleno KTT ASEAN, dengan memaparkan tiga capaian penting dalam upaya penguatan peran ASEAN selama sepuluh tahun terakhir. Pertama, adopsi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP). Kedua, integrasi ekonomi melalui Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP). Ketiga, mendorong penerimaan Timor Leste sebagai anggota penuh ASEAN sesuai dengan Peta Jalan yang telah disepakati.
Timor Leste telah diterima secara prinsip sebagai anggota ke-11 ASEAN dalam KTT di Phnom Penh, Kamboja, pada 2022. Sejak itu, Timor Leste telah meratifikasi lebih dari 50 instrumen, perjanjian, dan kesepakatan serta melakukan lebih banyak pelatihan peningkatan kapasitas dan memperluas jaringan infrastruktur agar dapat mengakomodasi kebutuhan dan kewajiban menjadi anggota ASEAN. Negara ini menargetkan masuk secara penuh ke ASEAN pada 2025.
Perang saudara Myanmar dan penyelesaian sengketa di Laut Cina Selatan merupakan isu-isu utama yang akan mendominasi pertemuan para pemimpin ASEAN di Vientiane. KTT ASEAN juga diikuti perdana menteri dan diplomat tinggi dari negara-negara kawasan dan dunia.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba, Perdana Menteri Cina Li Qiang, dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov termasuk di antara mereka yang akan hadir.
Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone mengatakan ASEAN menghadapi banyak tantangan dan memiliki cara sendiri untuk mengatasinya. "Laos menganggap bahwa keberhasilan ASEAN di masa lalu disebabkan oleh pemahaman kita satu sama lain," katanya dikutip Reuters pada Rabu. "Kita saling membantu, dan bekerja sama satu sama lain, dengan cara dan prinsip ASEAN."