JAKARTA – Presiden-Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyusun kabinet pada kementeriannya menjelang pelantikan pada 20 Oktober 2024 mendatang. Dikabarkan, sebanyak 44 kementerian sudah dipersiapkan untuk menjalankan roda pemerintahan 5 tahun ke depan
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyebut Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas akan menjadi menteri di pemerintahan Prabowo Subianto. Diketahui, Zulhas saat ini masih menjabat Menteri Perdagangan.
Awalnya, Ma’ruf Amin mengatakan bahwa dia hanya tinggal beberapa hari saja menjabat sebagai Wapres, yang akan berakhir pada tanggal 20 Oktober 2024 mendatang.
“Saya ini kan Wakil Presiden, tinggal beberapa hari. Ini Wakil Presiden tinggal beberapa hari, Insya Allah,” kata Wapres saat memimpin Rapat Pleno KNEKS di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Jumat (4/10/2024).
Meski akan mengakhiri masa jabatannya, Wapres yang didampingi oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengingatkan agar tidak boleh mengakhiri pengabdian dimanapun berada.
“Tapi kita boleh mengakhiri jabatannya ya Bu Sri, tapi tidak boleh mengakhiri pengabdiannya. Kita harus terus mengabdi dimanapun, di tempat manapun, di bagian manapun,” kata Wapres.
Wapres juga mengingatkan bahwa ekonomi syariah yang telah dikembangkan selama lima tahun terakhir ini juga harus terus berkembang.
“Oleh karena itu, ekonomi syariah harus tetap hidup, kita dukung, berkembang, walaupun kita nanti berada dimanapun,”terangnyaSelanjutnya, Wapres pun menyinggung Zulkifli Hasan yang merupakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) akan tetap menjadi menteri di Kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Saya ada dimana, Bu Sri ada dimana, Pak Zulkifli dimana, Pak Zulkifli pasti masih jadi Menteri. Beliau sudah Pak Zulkifli,” kelakarnya.
Diketahui, Zulkifli Hasan disebut-sebut akan mendapatkan jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo Subianto. Bahkan, dia disebut-sebut akan menduduki posisi menteri strategis yakni sebagai Menteri Koordinator seperti dikutip dari okezone
Kabinet Prabowo-Gibran Idealnya Lebih dari 50 Persen Diisi Profesional
Sosok-sosok menteri yang mengisi kabinet Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dianggap ideal jika lebih banyak diamanatkan kepada kalangan profesional.
Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan memandang, Prabowo-Gibran dihadapkan pada situasi dan kondisi yang memerlukan peran serta pakar atau ahli di berbagai bidang.
"Kalau mau bicara ideal tentu jumlah menteri dari kalangan profesional harus lebih banyak daripada partai politik," ujar Yusak kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, pada Sabtu (5/10).
Dia menuturkan, setelah demokrasi Indonesia berlangsung terbuka usai tahun 1998, menteri-menteri dari Presiden RI yang menjabat selalu mengalami kualitas yang tidak menentu.
"Kalau kita melihat perjalanan 7 kabinet pasca reformasi mulai dari Pak Habibie sampai Pak Jokowi, kan memang angkanya fluktuatif ya antara kalangan profesional dan partai politik," urainya.
Dosen politik Universitas Pamulang (UNPAM) itu menilai, profil kabinet pasca reformasi sulit dilepaskan dari bayang-bayang party kabinet, atau kabinet yang diisi oleh sebagian besar kalangan partai politik.
"Meskipun kalau kita bicara menteri yang didorong oleh partai, ini juga banyak yang berasal dari kalangan profesional, mereka yang punya keahlian di bidangnya masing-masing," ucapnya.
Oleh karena itu, Yusak mendorong agar kabinet Prabowo-Gibran lebih banyak diisi oleh kalangan yang benar-benar profesional, dan bukan kader atau elite partai politik.
"Nah jumlahnya berapa? Persentasenya berapa? Ya dari kalangan profesional kalau bisa lebih dari 50 persen," demikian Yusak menambahkan.***