Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ahok: Saya Pindah Parpol karena Tidak Berprinsip di Sana!

 Eks Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menghadiri deklarasi Ahokers untuk pasangan calon (paslon) nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno, di Gedung Serbaguna Senayan, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (5/10/2024).

Eks Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membeberkan alasannya beberapa kali berpindah partai politik (parpol) hingga akhirnya berlabuh di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Hal ini disampaikan saat Ahok setelah Ketua DPP PDI-P itu setelah mendapat pertanyaan dari banyak orang yang menyebut dirinya tidak setia dengan parpol.

“Terus orang tanya sama saya, ‘bapak ini enggak setia sama partai politik’. Saya bilang, 'saya tidak pernah pindah partai politik lalu karena mau itu (jabatan), saya loncat', enggak pernah saya,” ungkap Ahok dalam acara deklarasi Ahokers di Gedung Serbaguna Senayan, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (5/10/2024).

“Saya pindah partai karena tidak berprinsip partai tersebut. Saya ikut partai karena ideologi, bukan pragmatis,” imbuh dia.

Bahasa dan Negara Paripurna

Dalam satu momen, Ahok sempat membuat pernyataan kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengenai parpolnya jika suatu hari dicekal oleh banyak pihak.

Kepada Megawati, Ahok mengaku akan maju sebagai garda terdepan untuk mempertahankan PDI-P.

“Saya bilang sama ibu waktu itu, ‘kalau suatu hari partai kita dicap partai terlarang, dipenggal, dihukum mati pun saya akan maju ke depan untuk dipenggal’. Karena ini ideologi saya,” tegas Ahok sambil menggebu-gebu.

“Tetapi, kalau partai politik tidak punya ideologi mengurus rakyat, sorry, saya tinggalkan. Ini sangat jelas, sebagai kader partai, kita harus disiplin berorganisasi,” pungkas dia.

Untuk diketahui, PDI-P menjadi partai ke-4 bagi Ahok.

Ia sebelumnya merupakan kader Perhimpunan Indonesia Baru (PIB), Golongan Karya (Golkar), dan Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Ia memutuskan keluar dari partai saat masih menjabat sebagai wakil gubernur Jakarta, sebelum akhirnya menjadi gubernur Jakarta menggantikan Joko Widodo yang terpilih sebagai Presiden.

Sumber Berita / Artikel Asli : kompas

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved