Di era moderen seperti sekarang semua bisa direkayasa, dengan tujuan memecah belah.
Hal itu terjadi pada deklarasi kampanye damai untuk Pilkada Jateng di kantor KPU Jateng, Selasa (24/9/2024).
Pada momen tersebut banyak orang yang mengabadikan lewat kamera handphone (HP) masing-masing, namun hasilnya bisa berbeda.
Ini yang terjadi ketika Cagub yang diusung PDIP Andika Perkasa ingin bersalaman dengan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana dan Kapolda Jateng Irjen Ribut Hari Wibowo yang terkesan menolak.
Namun, dalam video yang diunggah akun @pjnanasudjana, justru Nana terlihat akrab dengan Andika dan Cagub Ahmad Luthfi.
Lewat video itu, Nana terlihat bercengkerama dengan dua cagub tersebut sebelum deklarasi kampanye damai dimulai.
Ketiganya juga tampak berbincang saat berada di ruang transit.
Bahkan, mereka sempat bergandengan tangan sebelum foto bersama.
Saat memberikan sambutan, Nana mengatakan, deklarasi kampanye damai merupakan bentuk komitmen bersama untuk mewujudkan pemilihan gubernur dan wakil gubernur yang damai, sejuk, aman, dan berintegritas.
"Sinergitas dan kolaborasi semua elemen perlu diperkuat, baik pemerintah daerah, KPU, Bawaslu, TNI/Polri, pasangan calon, tim sukses, para tokoh agama, maupun para tokoh masyarakat. Harus bersama-sama menjaga suasana yang sejuk dan kondusif," ucapnya dikutip dari Kompas.com.
Dengan demikian, sebutnya, pemilihan Cagub dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jateng bisa berjalan damai, jujur, dan adil.
"Sehingga, kita mampu menghasilkan pemimpin yang berkualitas, yang akan membuat Jawa Tengah lebih makmur dan lebih sejahtera," harap Nana.
Sementara itu, dalam video yang diunggah Jhon Sitorus lewat akun twitter @JhonSitorus_18, terekam jelas Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo dan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana ngeles waktu disalami Andika Perkasa.
Hadir Cagub-Cawagub Jateng Nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Cagub-Cawagub Jateng Nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen.
Hadir pula sejumlah undangan, di antaranya tujuh komisioner KPU Jateng, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Kepala Badan Kesbangpol Jawa Tengah Haerudin, Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, FKUB, serta Forkopimda lainnya.
Peristiwa tidak menyenangkan justru terjadi ketika Andika Perkasa yang didampingi wakilnya, Hendrar Prihadi turun dari panggung.
Sembari menebar senyum, Andika Perkasa terlihat mengulurkan tangan ke arah Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo yang berpapasan dengannya.
Namun, uluran tangan Andika Perkasa rupanya tak berbalas.
Irjen Pol Ribut Hari Wibowo terlihat menghindari jabatan tangan Andika Perkasa.
Mantan Karobinkar SSDM Polri itu terlihat berlalu meninggalkan Andika Perkasa yang terpaku.
Hal serupa juga ditunjukkan oleh Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana.
Nana yang mengenakan batik itu hanya merapatkan kedua telapak tangannya di dada.
Meski demikian, Andika Perkasa terlihat tetap tersenyum.
Dirinya tetap mengulurkan tangan kepada sejumlah tamu undangan yang berpapasan dengannya.
Satu di antaranya pria berseragam Kejaksaan yang diduga adalah Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Ponco Hartanto.
Ponco terlihat memnyambut uluran tangan Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi.
Video yang viral di media sosial itu dinilai Jhon Sitorus menjadi bukti tidak harmonisnya hubungan TNI dan Polri.
"Sikap anggota POLRI yang seperti ini sangat tidak mencerminkan keharmonisan TNI-Polri Biar bagaimanapun, Jenderal Andika Perkasa adl mantan Panglima TNI dan tetap jadi bagian dari TNI," tulis Jhon Sitorus.
"Belum jadi apa2 udah begini, gimana kalo dah jadi Gubernur bosnya?" tambahnya.
Postingan Jhon Sitorus pun disambut ramai masyarakat.
Beragam pendapat bersusulan mengisi kolom komentar postingannya.
@RusliUncle2: Cagub titipan mulyono yg terkesan arogan, norak, nir etik & akhlak persis seperti junjungan yg menitipkannya. Jdi, utk rakyat Jateng jngan pilih pemimpin coklat temennya Sambo seperti itu. Jngan Yo dek yoo…
@JhonSitorus_18: Padahal dimana2 seorang Anggota Polisi/TNI aktif akan selalu memberi hormat kepada senior, apalagi mantan panglima
@antono_putra: Padahal dlam pidato sambutan saat setelah mendapat nomor urut,pk Andika menghormati pihak lawan dan tdk ada kalimat mancing⊃2; emosi lawan.
@JhonSitorus_18: Betul…pak Andika justru merangkul ya
@Bara_Rc: Ini jelas ada indikasi anggota polri tdk netral.
@reiki546: Positif thinking dong bang mungkin tangannya kotor habis nyebokin. Sy klo tangan kotor juga gitu pasti nolak klo diminta salaman
@JhonSitorus_18: Hahha…masuk akal
@SimanjuntakElly: Norak dan ga punya etika seperti dikutip dari wartakota
Sebagai Informasi Peristiwa tersebut terjadi saat kegiatan Deklarasi Kampanye Damai yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jateng, Selasa (24/9).
Hendi dan Andika tidak menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang serius sehingga kaget ketika malah ramai diperbincangkan di medsos.
Ia pun meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi terkait dengan informasi tersebut yang viral di medsos.
"Hubungan kami baik, baik sekali. Pak Andika sangat menghormati teman-teman, saya sendiri juga. Saya tidak melihat ada sebuah problem, kami baik-baik saja," katanya.
Selain itu, mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah RI itu juga mengimbau kepada seluruh pihak untuk bisa menjaga suasana kondusif dalam menyongsong Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng 2024.
"Kita ini semuanya bersaudara kok, kita ini berkawan. Nanti setelah kompetisi selesai, kita juga pasti akan saling memberi masukan bagaimana membangun Jateng ini menjadi lebih baik," katanya.
Berkaitan dengan kegiatan blusukan di Pasar Peterongan, Hendi mengaku hari pertama kampanye fokus menyerap aspirasi masyarakat, terutama berkaitan dengan harga komoditas pokok.
Apalagi, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat sejumlah komoditas pangan secara umum naik, mulai beras, cabai, hingga bawang merah.
Ada banyak program Andika-Hendi yang berkaitan dengan aktivitas di pasar rakyat, antara lain, Jateng Petani Tangguh dan Jateng Nelayan Tangguh yang salah satu fokusnya adalah dukungan pengembangan sistem logistik pangan untuk menyokong seluruh proses produksi sampai distribusi ke konsumen.
"Secara sederhananya mengefisiensikan rantai distribusi sehingga produk petani dan nelayan tidak dibeli dengan harga rendah," kata Hendi.
Selain itu, ada program Jateng Bakule Dhewe dengan fokus dukungan modal usaha yang mudah, cepat, dan murah kepada pedagang kecil di pasar dan perumahan.***