Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Sebut Anies dan PKS Tidak Saling Meninggalkan, Tifatul Sembiring: Tidak Boleh Memutuskan Perjanjian yang Sudah Disepakati

 PDI-P dan PKB Berpeluang Koalisi Tanpa PKS, Syaikhu: Insya Allah Pak Anies  Tetap Bersama Kami

Petinggi PKS, Tifatul Sembiring, cukup gerah dengan banyaknya tudingan bahwa partainya telah berkhianat dan ikut menjegal Anies.

Dia menegaskan bahwa antara PKS dan Anies Baswedan hubungannya baik-baik saja. Tak ada yang meninggalkan dan tak ada yang ditinggalkan.

Itu disampaikan melalui tulisan yang diposting melalui aplikasi X pada Kamis (5/9/2024). Berikut isi lengkapnya:

Assalamu’alaikum wrwb.,
Tweeps budiman, berikut pandangan saya terhadap pak Anies Baswedan:

1.Sampai saat ini saya masih husnu zhon dan positive thinking terhadap pak Anies. Tidak terpengaruh oleh para buzzer dan provokator2 ini.

2.Pak Anies, dalam pandangan saya open minded, cerdas, enak diajak diskusi. Beberapa kali dialog dengan beliau, terasa nyambung.

3.Di syuro2 PKS, menjelang pemilu kemarin, saya termasuk pendukung keras ke pak Anies untuk dicalonkan.

4.Saya ikut terlibat menggalang beberapa propinsi, mengkoordinasikan kader2 dan pengurus. Keluar biaya pribadi cukup besar. Dan ikut membersamai beliau ketika kampanye di Medan dan Deli Serdang, Sumatera Utara.

5.Saya tidak sependapat dengan frasa suatu podcast “ Jika PKS meninggalkan Anies, maka bla bla bla…”.

6.Sebenarnya, tidak ada yang meninggalkan dan tidak ada yang ditinggalkan. PKS tidak meninggalkan Anies, dan husnu zhonn saya pak Anies juga tidak meninggalkan PKS. Meskipun pak Anies, memang bukan kader atau pengurus PKS.

7.Memang di satu pilkada DKJ Jakarta 2024 ini, PKS tidak mencalonkan Anies. Tapi ini bukan soal tinggal meninggalkan. Ini hanya soal SATU pilkada saja. Ada 400 pilkada yg diurus PKS.

8.Pada tahun 2017, PKS mengusung pak Anies, sebagai cagub DKI. Bahkan dari formasi calon sebelumnya cagub Sandiaga Uno dan cawagub Dr. Mardani Ali Sera (kader PKS), Mardani kami minta mundur untuk menyandingkan Anies Baswedan dengan Sanidaga Uno. Alhamdulillah menang.

  1. Sebagai catatan, dalam pilgub DKJ 2024 yang awal pertama kali pula mengumumkan cagub Anies Baswedan adalah PKS, yang disandingkan dengan Dr. Mohammad Sohibul Iman (PKS). ((Ini terjadi sebelum turunnya keputusan MK no. 60, masih dengan syarat 20%.)) Namun tidak tercapai kesepakatan.

10.Tidak sepakat, dalam ranah politik itu hal yg biasa saja. Bukan berarti telah terjadi kiamat kubro. Lalu kita cerai talak tiga dst2. Sepakat kita lanjut, kalau tidak ya monggo, cari jalan lain.

11.Nah, tentu PKS juga mencari alternatif, nggak mungkin diam dan jomblo sendirian begitu. Disinilah ketemu dengan Ridwan Kamil. Perundingan2, sepakat mengusung Ridwan Kamil Cagub dari Golkar dan Dr. Suswono sebagai cawagub dari PKS. Ridwan Kamil, bagi PKS bukan orang baru. Pada tahun 2013 lalu, PKS pernah mengusung Ridwan Kamil- Mang Oded (alm) di pilkada kota Bandung, dan menang.

12.Nah, setelah perundingan2 dan kesepakatan2 matang serta di tanda tangani, tiba2 turunlah keputusan MK no. 60 thn 2024. Syarat mengusung cakada turun jadi 7,5%.

13.Pertanyaannya, akankah PKS memutuskan kesepakatan dengan RK dan kembali mencalonkan Anies? Ini menjadi diskusi dan pembahasan yang panjang di PKS. Satu sisi kita sudah ada kesepakatan dg RK, pada sisi lain ada peluang untuk maju 7,5% dg Anies, bahkan PKS pun bisa maju sendiri.

14.Hasil syuro yang berlandaskan juga kepada dalil2 Al-Quran dan sunnah, ternyata kita tidak boleh memutuskan perjanjian yang sudah disepakati, kecuali pihak seberang melakukan pengkhianatan thd kesepakatan. Sehingga PKS tetap mengusung RK-Suswono untuk Pilkada DKI 2024 ini.

15.Namun perjalanan dan perjuangan ini sebenarnya belum berakhir. Saya berharap dan optimis, kalau kita belum bisa bekerjasama dg pak Anies dalam pilkada DKJ kali ini, mungkin ada peluang di pilkada2 lain, atau bahkan di level yang lebih tinggi.

16.Jadi maaf, dalam pertimbangan PKS, tidak ada itu istilah jegal menjegal. Dan sebagaimana disampaikan oleh wkl Ketua Majelis Syuro Dr. Hidayat Nurwahid, PKS itu merdeka, tidak tersandera oleh siapapun. Pertimbangan Pilkada ini hanya bersifat taktis, bukan ideologis.

17.Sekian, semoga bisa dimaklumi. Wallahu A’lam bis showwab. Saya mohon maaf, jika ada yang kurang berkenan….🙏

"Tukang durian lirik2 Elvi Sukaesih, Cukup sekian dan terimakasih…😁," tutup Tifatul Sembiring.

"Sebenarnya masalah PKS ini bukan cuma soal pencalonan Anies. Tp soal: 1. PKS jadi Pro Reklamasi (Great Wall) 2. PKS secara otomatis jadi pro IKN 2. Sempat berbohong tt Deadline 3. Sempat dukung revisi UU Pilkada 4. Incar kursi menteri di kabinet Gibran. 5. Sempat dukung Kaesang," balas akun @mas_agenae di kolom komentar.

"Kesalahan besar PKS nganggap urusan Pilkada DKJ hanya soal taktis. Padahal di dalamnya adalah pertarungan ide gagasan. 1. Ide Jakarta tetap Ibukota vs Jakarta berstatus DKJ 2. Pro reklamasi vs Reklamasi (kapitalis) 3. Pro Nepotisme vs Anti nepo," tambahnya.

Sumber Berita / Artikel Asli : fajar

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved