Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

PKS dan PDIP Alot Berebut Kursi Pendamping Anies di Pilkada Jakarta 2024,Pengamat: Rumit


 Nama Anies Baswedan terus disebut-sebut bakal kembali maju di Pilkada Jakarta 2024.

Sejauh ini sudah ada beberapa partai yang terang-terangan berminat mengusung eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Beberapa partai itu seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai NasDem, dan PDI Perjuangan.

Meski demikian, dari keempat partai itu baru PKB yang sudah mendeklarasikan Anies untuk maju sebagai calon gubernur (cagub) di Pilkada Jakarta 2024.

Sedangkan, tiga partai lainnya masih menunggu restu dari DPP partai masing-masing.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menyebut, ketiga partai tersebut belum mengambil sikap lantaran masing menimang-nimang untung ruginya.

Menurutnya, bakal terjadi aksi tarik menarik tawaran untuk mengisi pos calon wakil gubernur (cawagub) yang akan mendampingi Anies nanti.

“Pastinya akan terjadi tarik-menarik jika pun PKS mengusung Anies Baswedan. Tentu garansinya kader mereka harus jadi pendamping Anies Baswedan, itu tidak bisa dibantah,” ucapnya, Minggu (23/6/2024).

Keinginan kuat PKS untuk mengisi posisi cawagub ini bukan tanpa alasan, sebab pada Pileg 2024 lalu PKS menjadi partai dengan raihan suara terbanyak untuk DPRD DKI Jakarta.

Sehingga sebagai partai pemenang, otomatis PKS ingin kadernya duduk sebagai pendamping Anies Baswedan.

Kondisi ini semakin sulit saat PDIP menyatakan sikapnya yang juga memberikan lampu hijau untuk mengusung Anies Baswedan.

“Kerumitannya adalah soal kemungkinan PDIP juga akan menyodorkan kadernya untuk bisa menjadi pendamping Anies andai PDIP tertarik dengan Anies untuk berkoalisi,” ujarnya.

“Jadi dalam konteks itulah, posisi soal siapa yang menjadi pendamping Anies akan menjadi tarik menarik dan rebutan antara PKS dan PDIP,” sambungnya.

Melihat sosok-sosok kader di kedua partai itu, Adi menyebut, PDIP lebih unggul ketimbang PKS.

Menurutnya, PDIP punya kader-kader yang mampu mendongkrak elektabilitas dan popularitas Anies di Jakarta.

“PDIP relatif lebih diunggulkan juga karena Anies dianggap memiliki irisan pemilih yang sama dengan PKS. Kelompok nasionalis, minoritas mungkin akan solid dan menjadi bagian dari pemilih Anies dan calon dari PDIP itu nanti,” tuturnya.

Meski demikian, Adi menilai, bukan perkara mudah menyatukan Anies dan PDIP dalam satu gerbong.

Apalagi, PDIP jadi salah satu partai yang rajin mengkritik kebijakan Anies Baswedan semasa menjabat sebagai Gubernur Jakarta pada periode 2017-2022 silam.

Adi justru khawatir simpatisan Anies bakal kabur bila PDIP merapat, begitu juga sebaiknya.

“Memadukan dua kutub, PDIP dan Anies itu bukan perkara mudah, itu tantangan kalau memilih PDIP. Tapi di atas kertas, gabungan Islam dan nasionalis, Anies dan PDIP jauh lebih diunggulkan dibandingkan dengan yang lain,” kata dia.

Sumber Berita / Artikel Asli : tribunnews



Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved