Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Nama Putra Jokowi Muncul Bila PKS Gandeng Partai Nasionalis di Pilgub DKI Jakarta, Sohibul-Kaesang?

Nama Putra Jokowi Muncul Bila PKS Gandeng Partai Nasionalis di Pilgub DKI Jakarta, Sohibul-Kaesang?

Jelang kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024, sejumlah nama mulai dideklarasikan.

Satu di antaranya adalah Mohamad Sohibul Iman.

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu secara resmi diusung PKS sebagai Bakal Calon Gubernur (Bacagub) dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.

Beragam tanggapan pun disampaikan masyarakat hingga tokoh politik.

Mengingat, PKS mengusung nama Anies Baswedan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 sebagai Cagub DKI Jakarta.

Hubungan PKS dan Anies pun semakin mesra dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Meski demikian, keputusam telah disampaikan.

Sohibul Iman resmi diusung PKS untuk maju dalam PIlgub DKI Jakarta 2024.

Keputusan tersebut diapresiasi Wakil Sekrestaris Jenderal (Wasekjen) Partai demokrat, Jansen Sitindaon.

Lewat status twitternya @jansen_jsp pada Senin (24/6/2024), dirinya menyampaikan selamat kepada PKS dan Sohibul Iman atas hal tersebut.

"Selamat utk teman2 PKS. Harus diakui hebat memang CV, pendidikan & karier pak Sohibul ini," tulis Jansen.

Walau begitu, dirinya menganjurkan kepada PKS untuk menggandeng partai nasionalis untuk bisa memenangkan Jakarta.

Tujuannya, agar 2,5 juta warga Jakarta yang masuk dalam kelompok 'minoritas' tidak alergi terhadap PKS yang notabene partai muslim.  

"Agar kelompok 'minoritas' yg populasinya 2,5 juta di Jakarta tidak takut milih beliau, PKS memang harus ngajak partai Nasionalis. Selain utk mencukupi 5 kursi yg PKS masih kurang utk maju," ungkap Jansen.

Pernyataan Jansen pun disambut ramai masyarakat.

Beragam pendapat pun dituliskan dalam kolom komentar.

Satu di antaranya soal adanya peluang PKS berkoalisi dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang disampaikan akun twitter @TaryokoL.

Koalisi PKS-PSI katanya mungkin saja terjadi, mengingat PKS yang memiliki 18 kursi DPRD DKI Jakarta dan PSI yang memiliki 8 kursi DPRD DKI Jakarta.

Apabila terjadi, Sohibul Iman yang diusung PKS akan bersandingan dengan Putra Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Kaesang pangarep dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.

"Pas berarti, ajak PSI yang punya 8 kursi. So, plot twistnya adalah : PKS berpasangan dengan PSI yang mengusung kaesang jadi wagub. wkwkwk," tulis akun twitter @TaryokoL.

Komentar akun twitter @TaryokoL pun dibalas Jansen.

Dirinya menilai peluang koalisi antara PKS dengan sejumlah partai masih terbuka lebar.

Alasannya, Pilkada serentak masih akan digelar dua bulan mendatang.

Sehingga berbagai kemungkinan bakal terjadi hingga penetapan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta oleh Komisi pemilihan Umum (KPU).

"Hehe. Masih jauh & panjang ini mas. Masih 2 bln lagi," tulis Jansen.

"Saat ini tiap partai pasti ingin majukan kadernya sendirilah. Krn mereka yg sdh berjuang cari kursi. Itu maka namanya diuji ke publik. Walau diujung nanti bisa saja berdamai dgn realitas krn soal elektibilitas, logistik dll," bebernya.

Sementara itu, peluang koalisi PKS lainnya disampaikan oleh akun twitter @KaryoPahing.

Akun tersebut memprediksi PKS akan berkoalisi dengan Partai Demokrat dalam Pilkada DKI Jakarta.

Sehingga Sohibul Iman akan didampingi oleh Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono dalam Pilgub DKI jakarta.

"Sohibul-Mujiyono kayaknya," tulis akun twitter @KaryoPahing.

"Bisa juga. Sama2 pimpinan partai & punya kursi kan. Hehe," balas Jansen.

"Tp masih panjang ini. Ngalir aja dulu. Biar saja saat ini tiap partai majukan kadernya dulu. Krn mereka yg sdh lelah bangun partai & cari kursi kan. Masak orang lain terus yg mau dipromosikan. Ikut bangun partai juga tidak," tambahnya.

PKS Usung Sohibul Iman di Pilgub DKI Jakarta

Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Mabruri mengatakan bahwa DPP PKS mengajukan nama Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman sebagai Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Daerah Khusus Jakarta dalam Pilkada 2024.

"Sebagai partai pemenang di Jakarta, PKS memutuskan akan memperjuangkan kader terbaiknya sebagai Calon Gubernur DK Jakarta. Kandidat yang kami usung adalah Mohamad Sohibul Iman, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Syuro PKS," kata Mabruri dalam keterangannya, Minggu (23/6/2024).

Mabruri menerangkan bahwa Sohibul Iman merupakan figur yang memiliki integritas dan kapasitas yang mumpuni.

Sohibul Iman pernah memimpin PKS pada periode 2015-2020.

Di bawah kepemimpinannya kata dia, PKS mengalami peningkatan suara dan kursi secara signifikan dari 8,46 juta suara (6,77 persen) di 2014 menjadi 11,49 juta suara (8,21 persen ) di 2019, atau meningkat dari 40 kursi di 2014 menjadi 50 kursi di 2019. 

“Artinya beliau memiliki kepemimpinan yang teruji dalam membawa PKS naik kelas. Beliau juga memiliki jejak yang panjang di dunia politik. terpilih tiga kali menjadi Anggota DPR pada periode 2009-2014, periode 2014-2019, dan periode 2024-2029 dan sempat memimpin DPR RI sebagai Wakil Ketua DPR," tutur Mabruri.

Sebelum terjun di dunia politik, Sohibul Iman juga dikenal sebagai seorang teknokrat dan cendekiawan Muslim. 

Ia lama berkecimpung dalam bidang teknologi di BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) Kemenristek Republik Indonesia.

pernah memimpin Universitas Paramadina sebagai rektor, dan memimpin berbagai lembaga nirlaba yang fokus pada pengembangan inovasi, teknologi, dan sumber daya manusia strategis.

“Pak Sohibul Iman ini figur yang tepat untuk memimpin Jakarta. beliau adalah perpaduan antara seorang birokrat yang handal, politisi yang mumpuni, dan intelektual yang disegani di dunia pendidikan,” tutup Mabruri.

PKS Usung Sohibul Iman, Pengamat: Tak Cukup Kuat Lawan Anies

Meski mengusung kadernya sendiri Sohibul Iman sebagai Bacagub di Pilkada Jakarta 2024, tapi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diyakini hanya akan mendapatkan kursi Bacawagub dengan partai koalisi.

Hal ini dilatarbelakangi oleh kemampuan dan elektabilitas dari PKS yang dinilai hanya bisa di level wakil.

"Saya sih melihat kemampuan PKS itu paling tinggi di wakil," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ahmad Fauzi alias Ray Rangkuti pada Senin (24/6/2024).

"Meskipun mereka punya suara yang cukup signifikan di legislatif, tapi itu tidak berkorelasi dengan kemampuan mereka mengakumulasi suara di Pilkada," imbuhnya.

Ray tak menampik, kader PKS memang sangat solid di internal partai, tapi tokoh mereka tidak cukup dihadapkan dengan figur Anies Baswedan.

Selain pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies juga sudah menjadi tokoh nasional dan dikenal masyarakat luas karena pernah menjadi Capres pada Pilpres 14 Febuari 2024.

"Memang mereka solid secara partai, tapi nggak cukup kalau tokoh mereka dihadap-hadapkan dengan figur seperti Anies, Ahok, atau Ridwan Kamil," ucapnya.

"Jadi, yang paling realistis bagi saya sih PKS dapat wakil," imbuhnya.

"Kecuali mereka berhubungan dengan PDIP, partai dengan partai, mereka tidak bergantung figur," katanya lagi.

"Meski figur dari PDIP jauh lebih banyak dibandingkan dengan PKS untuk Jakarta," sambungnya.

Ray memprediksi, Sohibul justru akan ditempatkan sebagai Bacawagub Jakarta pada 2024.

Pengamat politik Ray Rangkuti tak yakin dengan elektabilitas Sohibul Iman.

Hal ini berkaca pada peristiwa Pilkada 2017 lalu, di mana PKS mendorong pasangan Sandiaga Uno dan Mardani Ali Sera sebagai Bacagub-Bacawagub Jakarta.

Namun di menit-menit terakhir pendaftaran, komposisinya justru berubah, Anies Baswedan sebagai Cagub dan Sandiaga Uno sebagai Cawagub Jakarta 2017.

Perubahan komposisi ini usai partai pengusung mereka melakukan lobi-lobi politik untuk menentukan figur yang bisa mengalahkan kandidat lain, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni.

"Salah satu keunikan PKS adalah kemampuan melakukan lobi, atau memang target mereka ada di luar sekadar itu," ucapnya.

Hingga kini, kata dia, publik belum mengetahui secara pasti apakah PKS akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang dibentuk 'pemerintah'.

Namun kemungkinan itu tetap ada jika ada tawaran politik yang jauh lebih menguntungkan dibanding sebuah kursi Cawagub Jakarta.

"Kita nggak tahu. Apakah nanti mereka bergabung dengan KIM atau tidak, tapi sangat mungkin ketika ada tawaran yang lebih tinggi dari sekadar Gubernur," ucapnya.

"Misalnya dua kementerian di kabinet Prabowo, itu kan lebih menarik bagi PKS dibanding Wakil Gubernur di Jakarta," jelas Ray.

Sumber Berita / Artikel Asli: wartaekonomi

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved