Istana meminta maaf tentang ambulans yang membawa pasien disetop saat iring-iringan Presiden Joko Widodo melintas di depan RSUD dr. Murjani, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Deputi Protokol dan Pers Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana menyampaikan permohonan maaf itu. Dia berjanji akan mengevaluasi jajarannya.
"Kami memohon maaf kepada keluarga dan masyarakat atas kejadian tersebut dan akan selalu mengingat kembali kepada semua jajaran pengamanan," kata Yusuf melalui keterangan tertulis, Kamis (27/6).
Yusuf menjelaskan protokol kepresidenan punya prosedur operasional standar (SOP) yang memprioritaskan ambulans.
Iring-iringan kepresidenan harus memberi jalan kepada ambulans ataupun pemadam kebakaran.
Hal itu sudah dibuktikan saat pandemi Covid-19. Beberapa kali, iring-iringan Jokowi menepi untuk memberi jalan bagi ambulans yang melintas.
"Seringkali di jalanan rangkaian kepresidenan menepi dan disalip oleh ambulans karena memang itu adalah prioritas sesuai SOP kami," ujarnya.
Untuk kejadian di Kalteng, Yusuf berkata SOP yang sama pun diterapkan. Namun, pengamanan jalur presiden dilakukan oleh tim dari daerah masing-masing.
"Di lapangan, tim advance kepresidenan selalu memberikan arahan dan informasi kepada tim pengamanan wilayah untuk menerapkan SOP tersebut," ucap Yusuf.
Sebelumnya, viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan ambulans disetop karena iring-iringan Presiden Jokowi hendak lewat.
Dari video itu, terlihat kejadian berlangsung persis di depan RSUD dr. Murjani, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Video diambil oleh sang sopir ambulans. Dia memperlihatkan seorang polisi memberhentikan ambulans karena iring-iringan Jokowi masih panjang.
Sopir itu memperlihatkan pasien yang terbaring di bagian belakang ambulans.