Politikus senior Fahri Hamzah melontarkan kritik tajam kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu diungkapkan Fahri Hamzah dalam sebuah podcast yang diadakan oleh Choki Pardede.
Fahri Hamzah mengungkapkan berbagai pandangannya mengenai kondisi politik Indonesia saat ini, yang menurutnya semakin jauh dari tradisi intelektual dan integritas.
Fahri Hamzah mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi politik Indonesia yang dianggapnya mengalami penurunan kualitas.
"Politik sekarang tidak disiplin dengan tradisi intelektual," ujarnya.
Menurutnya, partai politik seharusnya menjadi tempat berkumpulnya para pemikir, bukan hanya orang-orang kaya atau populer yang memiliki logistik besar.
Fahri Hamzah juga berbagi kisah tentang awal karier politiknya.
Ia mengingat saat pertama kali terjun ke dunia politik pada tahun 1998, ketika usianya masih sangat muda.
"Saya merasa sangat muda waktu itu, tapi Pak Habibie bilang saya mewakili kaum muda," kenangnya.
Fahri Hamzah menekankan bahwa dirinya selalu merasa sebagai bagian dari gerakan rakyat, bukan elit politik.
Fahri Hamzah menjelaskan pentingnya integritas dalam pengambilan keputusan politik.
Ia menceritakan bagaimana dirinya selalu berusaha menjaga prinsip dan tidak tergoda oleh keuntungan finansial.
"Keputusan yang benar harus diambil, meskipun ada tawaran finansial yang menggiurkan," tegasnya.
Salah satu kritik utama Fahri Hamzah adalah mengenai buruknya komunikasi pemerintah kepada publik.
Ia menilai jubir pemerintah tidak mampu menyampaikan informasi dengan baik, yang menyebabkan kebingungan di masyarakat.
"Jubirnya di tengah jalan tuh bubar. Harusnya negara memfasilitasi percakapan yang membuat rakyat cepat cerdas," katanya.
Fahri Hamzah juga menjelaskan alasannya mendirikan partai baru, meskipun telah memiliki posisi yang nyaman di partai lama.
Ia merasa bahwa langkah ini diperlukan untuk menjaga prinsip dan integritas yang selama ini dipegangnya.
"Saya dari awal sudah merasa milik pergerakan, bukan elit. Jadi saya harus tetap berjuang meski lewat jalur baru," pungkasnya.
Fahri Hamzah menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan politik yang bersih dan berintegritas, serta pentingnya peran intelektual dalam setiap langkah politik.***