Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[BREAKING NEWS] Faizal Assegaf Sindir PDIP dan Tantang Para Pejabat Hidup Sengsara Bersama Rakyat, Mereka Dibayar dari APBN

Faizal Assegaf menginisiasi Partai Negoro (Tangkapan layar youtube Refly Harun)

  Faizal Assegaf merupakan seorang kritikus politik dan sosial yang telah menginisiasi partai Nasional Gotong Royong (Negoro)

Dalam sebuah podcast di channel youtube Refly Harun, Faizal Assegaf menyinggung para petinggi, akademisi, politisi maupun pendukung partai.

Faizal menyindir keras para petinggi yang mengaku menyuarakan hak rakyat namun realitanya tidak membuktikan hal tersebut. Padahal mereka dibayar dari APBN yang berasal dari uang rakyat.

 Ia menyebutkan bahwa para pemimpin partai besar sering kali menunjukkan keramaian yang palsu untuk mendukung kemenangan mereka, khususnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Dia menyatakan bahwa keramaian yang mendukung PDIP hanyalah sebuah ilusi yang tidak terbukti, seperti yang terjadi pada Pemilu dengan klaim kemenangan 17% suara.

"Terbukti bahwa semua keramaian yang mendukung kemenangan PDIP adalah keramaian palsu yang tidak terbukti sebagai partai yang mengatakan Pemilu itu curang dengan nilai 17% mana, mana itu pengikut Ibu Megawati enggak ada, enggak ada turun ke MK,” sindirnya.

Selain PDIP, Faizal juga menyinggung partai-partai lain seperti NasDem dan PKB. Ia menyoroti bahwa angka dukungan yang diklaim oleh partai-partai tersebut tidak terefleksi dalam kenyataan.

Menurutnya, jika partai-partai tersebut benar-benar berbasis rakyat, maka saat sidang di Mahkamah Konstitusi (MK), minimal akan ada jutaan pendukung yang hadir.

"Berarti angka-angka juta itu palsu, mana NasDem itu 9%, PKB 10 juta mana Enggak ada. Kalau mereka berbasis rakyat partai-partai ini saat sidang digelar di MK minimal 2 juta orang, 3 juta orang datang dengan warna-warna partai mendukung untuk melawan Pemilu curang.” Lugasnya.

Faizal juga menyoroti peran para akademisi dan aktivis yang menurutnya terlalu hidup dalam kenyamanan tanpa benar-benar merasakan penderitaan rakyat.

“Kemudian mana itu guru-guru besar para akademisi terlalu hidup di menara , mereka yang teriak di UGM itu yang katanya ini pemilu harus dilawan dengan revolusi omong kosong, ini orang-orang plastik, manusia-manusia plastik yang bersandar kepada kesepakatan konsensus sosial,” ujarnya.

Ia menyebut mereka sebagai "orang-orang plastik" yang hanya bersandar pada konsensus sosial tanpa melakukan tindakan nyata.

"Bangga akademisi, bangga Profesor Doktor, mana enggak bisa menggeraki rakyat terhempas dari rakyat mereka hanya duduk menikmati tumpukan-tumpukan buku yang Sudah usang menyaksikan suara-suara perjuangan dari energi Refly Harun, Bambang Wijayanto,”ujarnya

“Hanya dua orang yang saya lihat di MK, yang betul-betul tampil mewakili rakyat mana itu profesor-profesor yang dibilang Amigos Cap Tikus itu Iya kan,” sambungnya.

Lebih lanjut, Faizal menyatakan bahwa banyak dari para tokoh ini berkembang dengan dukungan anggaran dari APBN, namun tidak menunjukkan kepedulian yang nyata terhadap penderitaan rakyat.

Ia menantang mereka untuk benar-benar merasakan penderitaan rakyat agar bisa memiliki energi untuk melawan ketidakadilan.

"Orang-orang ini tumbuh dan berkembang dari tetesan APBN mereka harus membasuh diri-diri mereka untuk hidup menderita bersama rakyat, hidup sengsara bersama rakyat, baru mereka memiliki energi untuk melawan ketidakadilan,” tantangnya.

Pernyataan Faizal Assegaf ini menggambarkan kekecewaan mendalam terhadap para pemimpin partai dan akademisi yang menurutnya tidak benar-benar mewakili suara rakyat.

Perjuangan untuk keadilan dan hak-hak rakyat harus didasarkan pada tindakan nyata, bukan hanya retorika semata.***

Sumber Berita / Artikel Asli : bisnisbandung

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved