BERLIN: Partai-partai sayap kanan dan sayap kiri di parlemen Jerman pada Selasa tidak hadir saat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato, yang berada di Berlin untuk memohon lebih banyak dukungan.
Aliansi Sahra Wagenknecht (BSW) yang berhaluan sayap kiri sama sekali tidak hadir dalam acara tersebut, sementara para pemimpin sayap kanan AfD mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “kami menolak mendengarkan pembicara yang mengenakan seragam kamuflase.”
“Ukraina tidak membutuhkan presiden perang saat ini, mereka membutuhkan presiden perdamaian yang mau bernegosiasi sehingga kematian dapat dihentikan dan negara ini memiliki masa depan,” kata AfD.
Pemerintahan koalisi Kanselir Olaf Scholz telah menjadi pendukung setia Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari 2022 dan telah memasok berbagai macam senjata ke Kyiv.
Namun opini publik masih terpecah mengenai pendekatan ini. Beberapa warga Jerman khawatir dukungan tersebut dapat berisiko menyeret Jerman ke dalam perang, sementara sebagian lainnya tidak menyukai jumlah uang yang dibelanjakan untuk Ukraina.
AfD telah lama mengkritik sikap Jerman dalam perang tersebut, menyerukan “perundingan damai” dan mengkritik pengiriman senjata Berlin ke Kyiv.
Partai sayap kanan memperoleh sekitar 16 persen suara dalam pemilihan umum Uni Eropa di Jerman pada hari Minggu, menempati posisi kedua di belakang oposisi utama dari kelompok konservatif, menurut hasil awal.
Partai Sosial Demokrat (SPD) yang dipimpin Scholz mencetak hasil terburuk mereka, berada di urutan ketiga dengan 14 persen.
Aliansi BSW yang berhaluan kiri jauh, sebuah partai baru yang berkampanye untuk menghentikan pengiriman senjata ke Ukraina dari Barat, memperoleh dukungan enam persen.
Katja Mast, anggota parlemen dari SPD Scholz, menyebut boikot BSW “memalukan dan tidak sopan” dalam sebuah postingan di X, sebelumnya Twitter. [ARB]
