Pada Kamis (9/5/2024) mendatang, timnas Indonesia U23 akan melakoni laga playoff melawan Guinea U23 di Paris, tim pemenang resmi akan mendapatkan tiket ke Olimpiade 2024.
Di ambang sejarah, pelatih Shin Tae-yong dan timnas Indonesia U23 menghadapi banyak kekhawatiran.
Statistik menunjukkan, sebelumnya belum pernah ada wakil Asia yang meraih kemenangan di babak playoff Olimpiade Paris.
Pada tahun 2012, Oman U23 sebagai wakil Asia mengikuti babak playoff melawan Senegal U23. Alhasil wakil Asia itu kalah dengan skor 0-2.
Apabila nantinya yang kalah adalah Guinea U23, Indonesia U23 akan menetapkan tonggak sejarah dengan menjadi tim pertama di benua Asia yang memenangkan hak menghadiri Olimpiade melalui babak playoff.
Namun hal tersebut masih menjadi tantangan yang sangat sulit bagi pelatih Shin Tae-yong dan anak asuhnya.
Timnas Indonesia U23 menghadapi kekhawatiran lain, yakni adanya wasit VAR Thailand Sivakorn Pu Udom.
“Wasit ini akan ikut menjalankan ruang VAR pada laga playoff antara Indonesia U23 dan Guinea U23,” dikutip tvOnenews.com dari media Vietnam Soha, Selasa (7/5/2024).
“Patut disebutkan, baik timnas Indonesia U23 selalu gagal dalam pertandingan karena campur tangan wasit Sivakorn Pu Udom,” imbuhnya.
Di perebutan juara ketiga Piala Asia U23, timnas Indonesia kalah dari Irak. Wasit VAR Sivakorn Pu Udom diserang habis-habisan oleh netizen timnas Indonesia U23 karena mengatakan bahwa gol kedua Irak U23 tidak sah karena seorang pemain berada dalam posisi offside saat ikut menyerang.
Namun wasit Sivakorn Pu Udom dalam perannya di ruang VAR , tidak memberi isyarat kepada wasit utama.
Itu bukan pertama kali, timnas Indonesia U23 yang mengalami kekalahan saat Sivakorn Pu Udom menjalankan ruang VAR, di antaranya kalah 0-2 dari Qatar di babak penyisihan grup, kalah 0-2 dari Uzbekistan di semifinal, dan kekalahan dari Irak U23 di pertandingan perebutan tempat ketiga.
Setelah ketiga pertandingan ini, opini publik di timnas Indonesia mengkritik Sivakorn Pu Udom.
Selain alasan di atas, timnas Indonesia U23 juga dinilai lebih rendah kekuatannya dibandingkan Guinea U23.
Tim peringkat keempat Afrika masih punya waktu hingga 9 bulan untuk mempersiapkan laga play-off, sedangkan Indonesia U23 hanya punya waktu 1 minggu lebih untuk mengakhiri perjalanannya di turnamen Asia U23.
Pelatih Shin Tae-yong dan timnya akan menghadapi kelemahan fisik yang besar pada pertandingan mendatang.
