Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Sebut Jokowi sebagai Beban bagi Prabowo, Jhon Sitorus Ungkap Pengorbanan Megawati

 

Di tengah gemerlapnya panggung politik Indonesia, dinamika kekuasaan dan pengkhianatan menjadi pusat perhatian.

Dalam sebuah catatan yang diceritakan John Sitorus, seorang loyalis Ganjar Pranowo, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri diakui sebagai salah satu tokoh yang paling berjasa bagi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).

Jhon mengungkapkan bahwa pada 2001, Megawati mengangkat SBY ke dalam kabinetnya, memberinya tanggung jawab sebagai Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan.

"SBY ditugasi memimpin Kementerian Koordinator bidang Politik dan Keamanan kala itu," ujar Jhon dalam keterangannya di aplikasi X @Miduk17 (7/5/2024).

Saat itu, kata Jhon, SBY terlihat loyal terhadap Megawati, namun takdir membawanya untuk membangun kekuatan politiknya sendiri.

"Tak ada yang menduga bahwa jalan mereka akan berbeda bahkan akan jadi legenda seteru abadi didunia politik Indonesia," ucapnya.

Dikatakan Jhon, SBY ibarat "anak pungut" bagi megawati karena telah diangkat menjadi Menteri. Namun, ayah dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan manuver.

"Dia diam-diam membentuk kekuatan politik jauh sebelum Pilpres 2004. Babkan di rapat kabinet, tak pernah sekalipun SBY mengaku akan ikut dalam kontestasi Pilpres 2004, apalagi sampai melawan petahana, bu Mega yang pasti akan maju," sebutnya.

Tambahnya, SBY saat itu bahkan meminang Jusuf Kalla, yang menjabat sebagai Menko Kesra untuk dijadikan wakilnya dalam melawan Megawati.

"Alhasil, SBY-JK menang, Bu Mega kalah. SBY melenggang mulus dengan partai barunya, Demokrat," tukasnya.

Namun, ironi tak berhenti di situ. Jhon mengungkapkan, pada 2023, Jokowi juga terlibat dalam sebuah pengkhianatan.

"Kali ini oleh Jokowi, tidak mendukung Ganjar karena terlanjur menyodorkan anaknya, Gibran Rakabumingraka sebagai wakil Prabowo," imbuhnya.

Jhon kemudian mempertanyakan mengenai pengorbanan yang dilakukan Megawati kepada SBY maupun Jokowi.

"Jokowi bahkan bagai anak pungut yang ditemukan di kubangan. Diambil, dididik lalu dibesarkan seolah-olah anak sendiri hingga menjadi orang nomor satu di republik ini," cetusnya.

"Apa yang ingin saya sampaikan? Politik itu selalu penuh dengan pengkhianatan. Tidak ada yang abadi dalam politik, kecuali kepentingan serta usaha mencari oportunitas," sambung dia.

Lanjut Jhon, di masa depan, bukan tidak mungkin Jokowi akan dikhianati oleh Prabowo, baik dengan cara kasar dan halus.

"Ingat, Prabowo adalah orang yang sangat ambisius soal kekuasaan. Darah penguasa mengalir kental didalam tubuhnya hingga ambisinya dikejar disisa hidupnya," serunya.

Diungkapkan Jhon, ayah Prabowo bernama Sumitro pernah ambil bagian dalam pemberontakan kepada negara dengan PRRI.

Sementara, mertuanya, Soeharto pernah melakukan kudeta bawah tanah kepada Soekarno dengan dalih Supersemar.

"Mimpi menjadi presiden sudah tercapai, tetapi posisinya serba dilema. Prabowo ingin menjalin hubungan dengan PDIP dan Bu Mega, tetapi ada Jokowi disisi Prabowo," ungkapnya.

"Rasanya agak berat bagi Prabowo untuk mengembalikan hubungan mereka, kecuali jika terjadi hal-hal luar biasa. Apalagi, Prabowo berharap besar kepada PDIP karena partai inilah pemenang pemilu. Pengaruhnya masih terlalu kuat bagi perpolitikan negeri ini," terangnya.

Jhon menuturkan, bisa saja seorang Prabowo menjadi risih karena belakangan ini Jokowi seolah-olah berusaha mencampuri urusan kabinet Prabowo.

"Saya tidak paham apa deal-deal antara Prabowo dan Jokowi dibelakang. Yang jelas, tidak mungkin ada dua matahari kembar di negara ini," timpalnya.

Maka begitu dilantik, kata Jhon, Prabowo harus segera membersihkan pengaruh Jokowi di Istana jika ingin pemerintahannya langgeng.

Selain urusan menteri, Jhon mengungkapkan bahwa yang paling vital adalah urusan Panglima, Kapolri, dan Kepala BIN. Semua mesti dipercayakan kepada orang-orang yang bisa dipercaya Prabowo, bukan bekas loyalis Jokowi.

"Apalagi Jokowi bukan seorang ketua umum partai, rasanya makin sedikit peluang bagi Prabowo untuk memperhitungkan posisi seorang Jokowi. Status Jokowi hanya sebagai mantan presiden dan ayah wakil presiden, Gibran," imbuhnya.

Menurut Jhon, saat ini Jokowi juga sedang menyiapkan strategi wanti-wanti jika seandainya Prabowo melakukan manuver politik yang mengancam Jokowi dan masa depan Gibran

"Jokowi juga tak sebodoh itu. Jokowi kita kenal sebagai raja tega. Dia tidak peduli soal orang lain, yang penting urusan keluarga aman apalagi citranya yang merakyat membuat dirinya selalu dipandang positif oleh rakyat," tandasnya.

Jhon bilang, rakyat Indonesia harus bersiap karena akan disuguhkan tontonan menarik dalam episode berikutnya di jajaran pemerintahan.

"Warga Indonesia, bersiaplah. Kita akan disuguhkan tontonan yang menarik dalam episode berikutnya. Entah siapa yang akan jadi korban dan pelaku penghianatan politik berikutnya," kuncinya.

Sumber Berita / Artikel Asli : fajar

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved