Klub presiden dianggap sebagai cara Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, memberi ruang cawe-cawe bagi Joko Widodo yang tidak memiliki partai politik (kekuatan), setelah lengser dari jabatan presiden, Oktober 2024 nanti.
Penilaian itu disampaikan Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto, merespons rencana dibentuknya klub presiden di era pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Wantimpres tetap jadi kebutuhan, kalau klub presiden itu cara PS (Prabowo Subianto) memberi ruang cawe-cawe, karena PS tahu kelemahan Jokowi yang tidak memiliki Parpol di parlemen, dan mengandalkan relawan non parpol. Sedangkan SBY dan Mega memiliki Parpol," kata Hari, kepada Kantor Berita Politik RMOL, di Jakarta, Rabu (8/5).
Dia menilai klub presiden bukan sesuatu yang penting, justru memperlihatkan Prabowo tidak percaya diri atas kemenangannya.
"Sebaiknya PS membangun ruang publik untuk menerima masukan saat memimpin. Sebab, tantangan ke depan lebih besar, terutama menguatkan kepercayaan publik yang luntur di akhir pemerintahan saat ini," pungkas Hari.