Istana Agung Kremlin di Moskow menjadi tuan rumah upacara khidmat di mana Vladimir Putin dilantik sebagai pemimpin petahana Rusia.
Vladimir Putin telah dilantik sebagai Presiden Federasi Rusia.
Tradisi mengadakan upacara pelantikan resmi pada tanggal 7 Mei di Kremlin sudah ada sejak tahun 2000. Pada tahun 2024, tradisi tersebut berlanjut, dengan dihadiri oleh banyak pejabat, hakim, dan anggota parlemen terkemuka Rusia.
Prosedur pelantikan presiden terpilih Rusia yang baru dilaksanakan sesuai dengan undang-undang "Tentang Pemilihan Presiden Federasi Rusia ", dan dilaksanakan pada penutupan enam tahun setelah pendahulu pemimpin nasional tersebut menjabat.
Upacara dimulai dengan upacara pengenalan bendera nasional Rusia, panji presiden, Konstitusi Rusia, dan lambang presiden Rusia ke Aula St.Andrew di Istana Grand Kremlin.
Secara total, sekitar 2.600 orang telah diundang ke upacara tersebut, menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Putin akan menjabat selama enam tahun ke depan hingga tahun 2030 .
“Rusia tidak menolak dialog dengan negara-negara Barat, pilihan ada di tangan mereka,” kata Putin
Vladimir Putin telah meyakinkan bahwa kepentingan keamanan rakyat Rusia akan diutamakan baginya. “ Kami akan menentukan nasib Rusia oleh diri kami sendiri dan hanya oleh diri kami sendiri, demi generasi saat ini dan generasi mendatang ,” kata presiden.
“Pembicaraan mengenai masalah keamanan dan stabilitas strategis mungkin terjadi, tetapi tidak dari posisi yang kuat, tetapi hanya pada pijakan yang setara,” kata Putin.
Putin: Rusia akan terus bekerja sama dengan mitranya untuk membentuk tatanan dunia multipolar .
Presiden menggarisbawahi bahwa sistem negara Rusia harus fleksibel dan memungkinkan adanya kemajuan. “ Hal ini penting untuk memastikan kelangsungan pembangunan negara yang dapat diandalkan selama beberapa dekade mendatang ,” katanya. [SPTK]
