AMMAN: Pemerintah Yordania akan mengizinkan protes damai di Kedutaan Besar Israel di Amman tetapi tidak mengizinkan kekerasan dan perusakan properti umum, kata direktorat keamanannya pada Minggu.
Peringatan tersebut dikeluarkan oleh Direktorat Keamanan Publik Yordania setelah terjadi bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa pada hari Sabtu, menurut laporan Kantor Berita Jordan.
Ribuan warga Yordania berkumpul di dekat kedutaan selama tujuh malam berturut-turut untuk menyerukan diakhirinya perjanjian damai negara tersebut dengan Israel di tengah perang brutal mereka di Gaza.
PSD menyatakan bahwa beberapa pengunjuk rasa telah melakukan pelecehan verbal dan fisik terhadap petugasnya, dan merusak properti umum pada hari Sabtu dan selama demonstrasi sebelumnya.
Para pengunjuk rasa memblokir jalan dan mencoba melakukan “kontak langsung” dengan petugas keamanan, kata PSD.
Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan petugas polisi menyeret seorang pengunjuk rasa perempuan pergi, dan PSD menyatakan akan menyelidikinya.
PSD menyatakan bahwa petugasnya “menahan diri sepenuhnya,” khususnya terhadap demonstran perempuan. Namun, “sejumlah orang ditangkap” karena melakukan kekerasan.
Petugas telah bertindak dengan “disiplin dan profesionalisme tertinggi,” kata PSD.
Ia menambahkan: “Direktorat Keamanan Publik akan melanjutkan pekerjaan profesionalnya dalam menjaga keamanan dan perdamaian masyarakat dan memungkinkan warga untuk mengekspresikan pendapat mereka sesuai dengan hukum.
“Mereka juga akan melanjutkan tugasnya dalam menerapkan dan menegakkan hukum terhadap siapa pun yang mencoba melakukan pelanggaran, atau menghasut dengan tindakan atau kata-kata terhadap petugas keamanan.” [ARN]
