BEIRUT: Serangan udara Israel di Lebanon selatan menewaskan delapan anggota Hizbullah dan Gerakan Amal pada hari Sabtu.
Seorang paramedis pertahanan sipil juga meninggal karena luka-lukanya setelah ditembak di kepala oleh pasukan Israel beberapa hari lalu.
Roket Burkan yang diluncurkan Hizbullah menghantam situs militer Israel di wilayah Galilea Barat.
Pesawat pengintai militer Israel terbang di atas desa-desa di sektor barat dan tengah sepanjang Jumat malam hingga Sabtu, mencapai pinggiran kota Tirus.
Tentara Israel juga menembakkan bom kilat ke desa-desa perbatasan yang berdekatan dengan Garis Biru di sektor barat dan tengah.
Saat fajar, pasukan Israel menembakkan senjata ke pinggiran kota Ramyah dan Aita Al-Shaab dari posisi mereka.
Sabtu ditandai dengan serangan udara intensif Israel terhadap sasaran di Lebanon selatan.
Jet menyerbu halaman dekat Kastil Beaufort di daerah Nabatieh, sebelah utara Jalur Litani, menargetkan sebuah ruangan yang ditinggalkan.
Kota Marjayoun dilanda serangan udara Israel pada Jumat malam untuk pertama kalinya sejak dimulainya permusuhan pada 8 Oktober, menargetkan sebuah pusat yang berafiliasi dengan Gerakan Amal, sekutu Hizbullah.
Hizbullah, sekutu dekat kelompok Palestina Hamas, mengatakan kampanyenya bertujuan untuk menekan Israel agar mengakhiri perangnya di Gaza.
Kota Khiam dilanda serangan artileri dan fosfor yang intens di pagi hari.
Jet Israel juga menyerang sebuah rumah di kota Tayr Harfa, tanpa menimbulkan korban jiwa.
Serangan udara lainnya menargetkan kota Labbouneh di pinggiran Naqoura.
Kru pertahanan sipil Lebanon bekerja sepanjang Jumat malam untuk menemukan dua jenazah korban dari bawah reruntuhan rumah yang hancur di Mays Al-Jabal, yang menjadi sasaran serangan udara Israel.
Radio Angkatan Darat Israel mengatakan bahwa sirene peringatan berbunyi di kota Shlomi di Galilea Barat.
Hizbullah mengatakan bahwa mereka menargetkan sekelompok tentara Israel di dekat lokasi militer Ramya dengan tembakan artileri.
Mereka juga mengumumkan penargetan situs militer Israel di Malikiya dengan “serangan rudal yang presisi.”
Hizbullah juga menargetkan situs Jal Al-Alam milik Israel di Galilea Barat.
Menurut komite manajemen krisis pengungsian pemerintah di Lebanon, operasi permusuhan telah mengakibatkan 331 kematian dan sekitar 1.000 orang terluka.
Selain itu, 75 sekolah negeri dan swasta di kota-kota perbatasan dan terpencil telah ditutup sejak dimulainya perang.
Sekitar 790 hektar lahan pertanian rusak dan 340.000 hewan ternak mati.
Survei pemerintah baru-baru ini yang dilakukan bersama dengan organisasi internasional menemukan bahwa sekitar 140.000 orang telah mengungsi di kota-kota perbatasan Lebanon.
Dari jumlah tersebut, sekitar 93.000 orang telah mendaftar ke pemerintah kota, sementara 60.000 orang masih berada di wilayah konflik. [ARN]
