Bung Hatta mengungkapkan sbb:
"Dii dalam keadaan ekonomi kolonial....., di mana pergerakan kemerdekaan mencita-citakan Indonesia merdeka yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur di kemudian hari, hiduplah keyakinan bahwa Bangsa Indonesia dapat mengangkat dirinya keluar dari lumpur tekanan dan hisapan apabila ekonomi rakyat disusun sebagai usaha bersama berdasarkan KOPERASI". Pidato Bung Hatta, 12 Juli 1977 (Hari Koperasi).
Ungkapan Bung Hatta tsb di atas secara jelas menggambarkan keadaan ekonomi rakyat (petani, pengrajin, nelayan dan produsen-individual lainnya) di masa penjajahan Belanda (bangkitnya pergerakan kemerdekaan Indonesia); *miskin dan sengsara*; yang disebabkan oleh "cengkraman ekonomi kapitalisme" yang diterapkan oleh *Pemerintah Penjajah Belanda*.
Untuk memahami uraian tersebut di atas perlu pengetahuan tentang: (1) ilmu ekonomi dan bisnis), (2) praktek ekonomi dan bisnis menurut paham ekonomi-kapitalisme-liberalisme, (3) apa itu ekonomi rakyat dan kenapa ekonomi rakyat "seakan-akan berada dalam lumpur tekanan dan hisapan "praktek ekonomi kapitalisme-liberalisme", (4) apa yang dimaksudkan dengan "ekonomi rakyat disusun sebagai usaha bersama berdasarkan KOPERASI".
Gagal memahami salah-satu, apalagi beberapa dari pengetahuan tersebut di atas; maka mereka tidak akan paham tentang:
1. Kenapa, bangkitnya "pergerakan kemerdekaan Indonesia".
2. Penyebab rakyat di masa penjajahan (pergerakan kemerdekaan) *miskin dan sengsara*.
3. Makna yang terkandung dalam "Pasal 33 ayat 1 UUD '45" yang di syah kan pada tanggal 18 Agustus 1945.
4. Cita2 Pergerakan Kemerdekaan Indonesia.
5. Dan secara otomatis juga *tidak akan tahu" apa yang harus dilakukan di masa kemerdekaan Indonesia; yang sudah lebih daripada 78 tahun.
Akibat dari ketidaktahusn hal-hal tersebut di atas, maka "keadaan ekonomi rakyat (petani, pengrajin, nelayan dan produsen-individual lainnya) sekarang ini, *serupa tapi tak sama* dengan *keadaan ekonomi rakyat Indonesia* di masa penjajahan Belanda.
Sungguh, yang dicita-citakan pergerakan kemerdekaan Indonesia adalah *merdeka dari belenggu kapitalisme*, bukanlah hanya merdeka karena "Penguasa adalah Bangsa Indonesia sendiri", bukan dan sekali bukan hanya yang *memerintah adalah Bangsa Indonesia sendiri*.
Tujuan Indonesia merdeka adalah *Indonesia merdeka yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur*; sebagaimana yang telah dicita-citakan oleh *Pergerakan Kemerdekaan Indonesia*.
Sesungguhnya sekarang ini Rakyat Indonesia secara ekonomi; masih dalam keadaan dijajah oleh *ekonomi-kapitalisme-liberalisme* yang *dikendalikan* oleh *Konglomerat*; itulah mereka yang dikenal dengan sebutan *si Aseng dan si Asing*.
Sekalipun ada segelintir Orang Indonesia yang kaya-raya (menurut pandangan kita Bangsa Indonesia); tapi tak seorangpun yang bisa menyamai *sembilan Naga*.
Sekarang ini Bangsa Indonesia masih dalam keadaan terjajah dan yang *menduduki posisi di pemerintahan (eksekutif, legislatif, yudikatif)* adalah *kacung si konglomerat*; tapi *sayang seribu kali sayang* saudara-saudara kita tersebut *tidak menyadarinya*.
Untuk *membebaskan rakyat Indonesia* dari "situasi ekonomi sekarang ini"; adalah dan hanyalah *Laksanakan Pasal 33 ayat 1 UUD '45* secara *benar*; bukan hanya dengan mengganti *Personil Pemerintah*.
Ingat
1. Ungkapan Bung Hatta di masa pergerakan kemerdekaan (sebagaimana diuraikan di awal tulisan ini), yaitu *Bangsa Indonesia dapat mengangkat dirinya keluar dari lumpur tekanan dan hisapan* apabila *ekonomi rakyat disusun sebagai usaha bersama berdasarkan KOPERASI*.
2. Nasib (keadaan) ekonomi rakyat Indonesia (yang nota bene nya adalah pemegang Kedaulatan di Negeri tercinta ini) dari *Rezim yang satu beralih ke Rezim berikutnya* sekarang ini *dapat diibaratkan* bagaikan *lepas dari mulut harimau masuk ke mulut buaya*. Itu sudah berlangsung semenjak kemerdekaan Indonesia diproklamirkan (lebih daripada 78 tahun lalu).
