BRUSSLES: Parlemen Eropa mendapat tekanan pada hari Jumat untuk menyelidiki jaringan yang dibiayai Rusia yang memiliki pengaruh di seluruh Eropa dan melibatkan anggota parlemen Uni Eropa.
Republik Ceko mengatakan pada hari Rabu bahwa mata-matanya menemukan jaringan tersebut telah menyebarkan propaganda Rusia melalui situs berita Voice of Europe yang berbasis di Praha.
Moskow juga memberikan uang kepada anggota parlemen untuk mempromosikan propaganda Rusia, kata Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo pada hari Kamis.
Kelompok politik di parlemen Uni Eropa kini menginginkan majelis tersebut menyelidiki klaim terbaru tersebut.
Valerie Hayer, ketua kelompok Renew yang berhaluan tengah, menulis surat kepada presiden parlemen Roberta Metsola untuk menuntut “penyelidikan internal yang penuh dan transparan.”
“Jika anggota parlemen atau kandidat yang duduk di pemilu Eropa mendatang telah mengambil uang dari pemerintah Rusia atau kuasanya, mereka harus diungkap dan diambil tindakan,” katanya.
Kelompok Renew juga menyerukan “debat mendesak” di parlemen.
Partai Hijau mengatakan perlu ada penyelidikan yang “cepat dan menyeluruh”.
“Inilah cara (Presiden Rusia Vladimir) Putin mencoba melarikan diri dari perangnya di Ukraina.... Ini adalah serangan langsung terhadap tatanan demokrasi kita,” kata Terry Reintke, salah satu kandidat utama Partai Hijau pada pemilu tahun lalu. pemilu Eropa pada bulan Juni.
“Para politisi yang menerima uang dari Rusia harus dihukum berat, baik secara politik maupun hukum,” tambahnya dalam sebuah pernyataan.
Seorang juru bicara parlemen mengatakan pihaknya “saat ini sedang mempelajari temuan pemerintah Ceko mengenai outlet 'Voice of Europe' melalui koordinasi dengan mitra institusionalnya.”
Juru bicara tersebut menambahkan bahwa parlemen sudah melarang akses ke lembaga media yang termasuk dalam daftar sanksi UE.
Anggota parlemen UE menghadapi peraturan ketat mengenai independensi dan etika dan dapat menghadapi hukuman – finansial dan lainnya – jika mereka melanggarnya.
Politisi Eropa yang terlibat belum disebutkan namanya namun Partai Hijau dan harian Ceko mengklaim mereka berasal dari Belgia, Perancis, Jerman, Hongaria, Belanda dan Polandia. [ARN]
