Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Nestapa PSI: Ketumnya Anak Presiden, Baliho Menjamur, Tapi Tak Lolos DPR

 

Nestapa menerpa PSI. Dengan amunisi ikut kontestasi yang mumpuni seperti ketua umum Anak Presiden Jokowi hingga baliho kampanye yang menjamur, tak berhasil membuat partai tersebut lolos ke parlemen di Senayan.

Berdasarkan hasil rekapitulasi Pileg KPU RI, PSI gagal lolos parlemen. Partai pimpinan putra bungsu Jokowi itu hanya dapat memperoleh suara sebesar 2,8%.

Padahal, PSI telah melakukan banyak perubahan untuk menarik para pemilih. Mulai dari pergantian ketua umumnya hingga pemasangan baliho yang masif di berbagai tempat.

Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, hanya melontarkan senyum saat ditanyai mengenai suara partainya yang tidak lolos parlemen dalam hasil rekapitulasi suara nasional oleh KPU.

"Besok di DPP ya. Besok kumpul di DPP aja ya," kata Kaesang singkat di Jl. Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu (20/3) malam.

Sejarah Berdiri Hingga Dipimpin Putra Bungsu Jokowi

PSI tergolong partai baru di perpolitikan Indonesia. Latar belakang terbentuknya PSI bermula dari percakapan di sebuah kafe yang terletak di Bilangan, Jakarta Selatan, pada akhir 2014.

Pertemuan tersebut melibatkan Raja Juli Antoni, mantan presenter televisi, Grace Natalie, dan Isyana Bagoes Oka, serta dua anak muda lainnya yang turut hadir.

PSI kemudian Didirikan pada tanggal 16 November 2014 sesuai akta notaris Widyatmoko Nomor 14 Tahun 2014.

Pada tanggal yang sama, Dewan Pimpinan Pusat PSI (DPP PSI) mengajukan secara resmi surat pendaftaran sebagai partai politik.

Selanjutnya Kementerian Hukum dan HAM secara resmi meminta DPP PSI untuk melengkapi syarat-syarat pembentukan partai politik sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik.

PSI sebagai partai baru pada Pemilu 2019 mengusung partai anak muda di setiap kampanyenya. Saat itu PSI sangat gencar memperkenalkan anak-anak muda menjadi caleg mereka. Nama-nama seperti Tsamara Amany, Rian Ernest, dan Giring Ganesha mewarnai partai kampanye ini.

Selama 10 tahun berkiprah di panggung politik, tiga kali sudah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berganti ketua umum. Mulai dari Grace Natalie yang menjadi ketua umum PSI pertama hingga 16 November 2021.

Kemudian dilanjutkan oleh eks vokalis Nidji, Giring Ganesha, hingga akhirnya dipimpin oleh Putra Bungsu Jokowi.

Pemilihan Kaesang juga menarik, sebab baru dua hari bergabung dengan partai, sudah langsung duduk sebagai ketum partai.

Baliho Menjamur, Tapi Tak Lolos Parlemen

PSI menjadi partai yang cukup berpartisipasi dalam kontestasi Pemilu kali ini. Pasalnya, banyaknya baliho yang bertebaran di berbagai daerah menimbulkan banyak pertanyaan tentang dana kampanye mana yang diperoleh PSI.

Menjamurnya baliho PSI di berbagai tempat disebut juga sebagai cara kampanye partainya yang berbeda dibandingkan dengan pemilu sebelumnya.

Pada pemilu 2019, PSI pertama kali mengikuti kontestasi. Partai itu hanya dapat memperoleh 2.650.361 suara sah atau 1,89%.

Kemudian pada pemilu kali ini PSI mengubah strategi kampanyenya dengan banyak membombardir partai baliho yang dipimpin Kaesang, kemudian dengan menempelkan wajah presiden Jokowi.

Dengan harapan PSI dapat lolos ambang batas parlemen 4%. Namun demikian, hasil rekapitulasi suara PSI hanya dapat memperoleh suara sebesar 2,8%.

Raihan suara tersebut meningkat, namun masih belum bisa meloloskan partai tersebut ke parlemen.

Sumber Berita / Artikel Asli : kumparan

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved