JEDDAH: Israel pada hari Jumat mengirim delegasi ke Qatar untuk melakukan pembicaraan baru mengenai gencatan senjata di Gaza meskipun menolak proposal terbaru dari Hamas dan menyebutnya “tidak realistis.”
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga telah menyetujui rencana serangan militer di Rafah, kota di tepi selatan Jalur Gaza tempat 1,5 juta warga Palestina berlindung.
Pekan lalu para perunding gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata tepat pada bulan Ramadhan, namun para mediator masih bertekad untuk mencapai kesepakatan guna mencegah serangan Israel di Rafah dan mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan untuk mencegah kelaparan massal.
Bahkan AS, sekutu terdekat Israel, telah memohon agar mereka tidak menyerang Rafah karena akan menimbulkan bencana kemanusiaan. Israel mengklaim akan memindahkan orang ke tempat yang aman terlebih dahulu.
Lebih dari dua minggu setelah menerima proposal gencatan senjata yang disetujui Israel, Hamas membalas dengan proposal balasan berupa gencatan senjata enam minggu untuk memungkinkan bantuan masuk, dan pertukaran tawanan-sandera dengan rasio hingga 50 tahanan Palestina untuk setiap orang Israel. sandera. Hal ini juga menyerukan pembicaraan pada tahap selanjutnya untuk mengakhiri perang sepenuhnya.
Para analis mencatat adanya perubahan dalam bahasa Israel dalam menolak tawaran baru Hamas. Netanyahu menolak usulan bulan lalu dari kelompok militan tersebut dan menyebutnya sebagai “sepenuhnya delusi” dan “dari planet lain,” sedangkan usulan terbaru hanya “tidak realistis.”
Pejabat Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan penolakan Israel menunjukkan bahwa Netanyahu “bertekad untuk melakukan agresi terhadap rakyat kami dan melemahkan semua upaya yang dilakukan untuk mencapai perjanjian gencatan senjata.” Washington harus mendorong sekutunya untuk menerima gencatan senjata, katanya.
Sementara itu kapal pertama yang membawa bantuan melalui laut, Open Arms, tiba di lepas pantai Gaza pada hari Jumat dengan menarik tongkang berisi 200 ton makanan. Badan amal World Central Kitchen bertujuan untuk mendaratkan kargo tersebut menggunakan dermaga sementara, meskipun lembaga kemanusiaan mengatakan bantuan yang dikirim melalui laut atau udara tidak memadai dan Israel harus berhenti memblokir pengiriman darat dengan truk.
Jika rute laut baru ini berhasil, maka hal ini dapat meringankan krisis kelaparan yang melanda Gaza, dimana ratusan ribu orang menghadapi kekurangan gizi dan rumah sakit di wilayah utara yang paling parah dilanda kelaparan melaporkan bahwa anak-anak meninggal karena kelaparan.
PBB mengatakan seluruh penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa menderita kekurangan pangan dan seperempat dari mereka berada di ambang kelaparan, terutama di wilayah utara. [ARN]