
Repelita Gowa - Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di wilayah Bonto-Bontoa, Kabupaten Gowa, terus ditingkatkan dengan pengawasan ketat mulai dari penyusunan menu hingga penyajian makanan kepada 3.262 siswa di 11 sekolah.
Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Bonto-Bontoa yang berada di bawah koordinasi Cabang Somba Opu mengoperasikan 47 relawan untuk memastikan proses berjalan lancar setiap hari.
Semua menu ditetapkan sama ahli gizi. Jadi ahli gizi membuat menu, itu kan ada rapat menu tiap periode. Periode itu kan 12 hari ceritanya.
Paket ompreng menu basah itu 10 hari, makanan kering 2 hari.
Setiap dapur dilengkapi tenaga ahli gizi bersertifikat yang menghitung kebutuhan kalori dan protein secara presisi untuk setiap porsi.
Kalorinya dia harus timbang berapa, proteinnya juga apa saja.
Menu sengaja dibuat beragam setiap hari agar anak-anak tidak jenuh, dengan protein utama seperti ayam muncul tiga kali seminggu, diselingi telur dan ikan fillet.
Meski begitu, anak-anak kerap menyisipkan catatan permintaan khusus pada kotak kosong yang kembali ke dapur.
Setiap diantarkan omprengan itu, omprengan kembali itu sudah ada kertas dari anak-anak sekolah. Dia selip di situ. Pake tulisan: Kak, minta teriyaki. Kak, minta ayam katsu.
Namun, tidak semua keinginan dapat dipenuhi karena program ini mengutamakan gizi seimbang, bukan sekadar selera.
Yang sesuai dengan pelayanan gizi, yang memang bisa. Karena mereka kadang minta yang tidak masuk di akal.
Bahan makanan dipesan harian kepada supplier resmi untuk menjamin kesegaran, dan langsung diolah malam harinya tanpa penyimpanan semalam.
Dipesan hari ini, besok barangnya datang, diolah malamnya. Jadi tidak ada yang namanya bermalam.
Bahan yang tidak layak langsung dikembalikan tanpa kompromi.
Pernah tapi kita langsung komplain dan dikembalikan. Karena kita tidak mau pakai bahan yang rusak.
Proses pengolahan dimulai pukul 10.00 pagi dengan penerimaan bahan, dilanjutkan memasak hingga dini hari, packing pukul 03.00–04.00, kemudian distribusi ke sekolah dimulai pukul 07.00.
Untuk menu kering seperti roti, SPPG menggandeng pelaku UMKM lokal agar manfaat ekonomi juga mengalir ke masyarakat sekitar.
Rahmi menegaskan bahwa seluruh ahli gizi yang bertugas memiliki kualifikasi resmi sesuai standar nasional.
Di sini ahli gizinya persyaratannya harus sesuai lulusan ahli gizi juga, seperti itu.
Dengan pengawasan ketat tersebut, program Makan Bergizi Gratis di Bonto-Bontoa terus berjalan optimal demi kesehatan dan prestasi belajar anak-anak penerima manfaat.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

