SKCK Palsu untuk PPPK Terungkap di Makassar, Polisi Selidiki Jaringan Pembuat Dokumen

 

Repelita Makassar - Dugaan pemalsuan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) untuk keperluan pendaftaran Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu mencuat di Kota Makassar.

Kasat Intelkam Polrestabes Makassar, Kompol Asdar, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait dokumen SKCK yang diduga tidak asli. Ia menyampaikan bahwa kasus tersebut sedang dalam tahap penyelidikan oleh Satintel, Propam, dan Satreskrim.

Menurut Asdar, permohonan SKCK atas nama Sri bermula ketika ayahnya meminta bantuan Bripka Eko untuk mengurus dokumen tersebut. Karena antrean di kantor kepolisian terlalu padat, Eko mendapat informasi dari grup dagang Makassar mengenai jasa pengurusan SKCK.

Eko kemudian bertemu dengan seseorang bernama Hamdi yang bersedia membantu pengurusan dokumen. Hamdi mengambil berkas atas nama Sri pada Jumat, 12 September 2025.

Keesokan harinya, Sabtu, 13 September, Hamdi menyerahkan SKCK yang telah dibuat kepada Bripka Eko di depan Monumen Mandala. SKCK tersebut kemudian disimpan oleh Eko hingga diserahkan kepada Sri pada 17 September 2025.

Namun, saat Sri mencoba mengunggah dokumen tersebut ke sistem PPPK, SKCK ditolak. Ia kemudian mendatangi Mal Pelayanan Publik (MPP) untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa SKCK tersebut diduga palsu. Dokumen menggunakan kertas putih biasa, berbeda dengan SKCK asli yang dicetak di atas kertas tebal berwarna kuning dan memiliki nomor register serta logo Tribrata yang mengkilat.

Asdar menjelaskan bahwa temuan ini tidak hanya menimpa satu orang. Setelah pemeriksaan terhadap Bripka Eko, diketahui bahwa ada tiga korban lain yang diduga mengalami hal serupa.

Terkait biaya pengurusan sebesar Rp100 ribu, Asdar menyebut bahwa menurut keterangan Eko, uang tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Hamdi. Ia menegaskan bahwa keterangan tersebut masih dalam tahap verifikasi.

Penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan kebenaran seluruh informasi yang telah disampaikan. Pihak kepolisian akan terus mendalami kasus ini guna mengungkap kemungkinan jaringan pemalsuan dokumen.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga