Repelita Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari menyatakan dukungannya terhadap rencana realokasi anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pernyataan tersebut memicu respons dari mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu, yang mempertanyakan peran Qodari sebagai KSP.
Melalui unggahan di X pada Senin, 22 September 2025, Didu menegaskan bahwa tugas utama KSP adalah memberikan masukan kepada Presiden, bukan bertindak seperti koordinator menteri.
KSP tuh memberikan masukan ke Presiden, tulis Didu.
Ia menyindir bahwa Qodari justru berperilaku seolah-olah menjabat sebagai perdana menteri.
Bukan seakan jadi koordinator Menteri atau bahkan seakan perdana Menteri, ujarnya.
Pernyataan Qodari sebelumnya disampaikan sebagai tanggapan atas rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk mengalihkan dana MBG ke program lain atau membayar utang negara.
Menurut Qodari, langkah tersebut merupakan bagian dari efisiensi dan realokasi anggaran yang dinilai logis.
Harusnya langkah yang tepat ya. Pak Prabowo ini kan efisiensi dan realokasi. Kalau dana diambil dari, katakanlah kantong A, dipindahkan ke kantong B, katakanlah kantong B ini MBG. Kantong B serapannya 10 persen, yang 90 persen ini (dana awal) kan enggak ngucur, enggak ada likuiditas, ujar Qodari di Jakarta, Sabtu.
Ia menambahkan bahwa pematangan teknis diperlukan agar anggaran yang dialihkan tidak kembali tersendat di program lain.
Qodari juga menyarankan agar dana yang tidak terserap digunakan untuk membiayai program lain yang berdampak langsung kepada masyarakat.
Saya kalau jadi Pak Purbaya juga sama. Dana yang 90 persen ini kalau enggak turun-turun lebih baik didistribusikan kepada program-program yang lain. Agar apa? Agar ekonomi bergerak, kesejahteraan masyarakat juga terpenuhi, ujarnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

