Repelita Bandung - Kasus keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis yang menyerang belasan wilayah di Jawa Barat mulai menunjukkan titik terang setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Berdasarkan hasil uji dari Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat, makanan yang sudah tidak layak konsumsi diduga kuat menjadi pemicu utama insiden tersebut.
Kepala Labkesda Jawa Barat, dr Ryan Bayusantika Ristandi, mengungkapkan bahwa terdapat 20 kejadian luar biasa keracunan yang dilaporkan dari 11 kota dan kabupaten.
Daerah yang melaporkan kasus meliputi Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Cianjur, Garut, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Cirebon, Kota Cimahi, serta Kabupaten Sukabumi.
Total sampel yang kami terima berasal dari 11 dinas kesehatan kabupaten/kota di Jawa Barat. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tercatat ada 20 kali KLB makanan bergizi MBG, ujar Ryan dalam keterangan di Bandung, Jumat 26 September 2025.
Dari pengujian mikrobiologi yang dilakukan, sekitar 72 persen sampel makanan menunjukkan hasil negatif, sementara 23 persen sisanya positif mengandung bakteri berbahaya.
Jenis bakteri yang berhasil diidentifikasi antara lain Vibrio cholerae, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Bacillus cereus.
Selain itu, uji laboratorium kimia menunjukkan bahwa 92 persen sampel dinyatakan aman, namun 8 persen lainnya terdeteksi mengandung zat berbahaya berupa nitrit.
Kandungan nitrit tersebut, jika dikonsumsi dalam jumlah tertentu, berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan.
Ryan menambahkan bahwa penyebab keracunan tidak bisa disamaratakan karena setiap lokasi memiliki faktor pemicu yang berbeda.
Namun dari keseluruhan kasus yang diperiksa, bakteri Salmonella dan Bacillus cereus menjadi dua jenis yang paling sering muncul sebagai penyebab utama.
Temuan ini memperkuat dugaan bahwa makanan basi yang tidak diolah atau disimpan dengan benar menjadi sumber keracunan massal di sejumlah daerah Jawa Barat.
Pemerintah daerah bersama dinas kesehatan diminta untuk meningkatkan pengawasan serta memperketat standar kebersihan dalam penyimpanan dan penyajian makanan.
Langkah ini diperlukan agar kasus serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
![[HEBOH] Zulhas Ogah Salaman Korban Banjir Saat Kamera Off: Pencitraan Karung Beras Terbongkar](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_ulmQODi8B3pHBMMawQskc9dx56dhu6D_1VRoW2h3gR6ooEs-7VnEtZf8wtyNzO1P4McSE5wdSRXkXkeu7dIJiR8fhUWu80-ZUKGWuMCbJu9tuSKpNXSrpDdzFu_UBMLJ2nOru3sRg0Jd1aavJkm4dSo6iqysAlPwATtkTcaWfeFLAyh_vsf1mfpwXxGRSdcRGDfo04pWBPGHS6Nlk=w680)
