Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Presiden Palestina Dikecam Israel, AS dan Eropa atas Pernyataan Holocaust

 Inilah Sebabnya Jalan Menuju Pemilu Palestina Penuh Rintangan

Repelita Ramallah - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menuai tuduhan antisemitisme setelah menyampaikan pernyataan yang menimbulkan kontroversi terkait penyebab pembantaian orang Yahudi pada masa Holocaust.

Abbas dalam pidatonya bulan lalu di hadapan jajaran senior Partai Fatah di Ramallah menyatakan bahwa tidak benar jika Adolf Hitler membunuh orang Yahudi karena agama mereka.

Ia beranggapan bahwa alasan di balik pembantaian tersebut berkaitan dengan peran sosial yang dijalankan orang Yahudi pada masa itu, termasuk dugaan praktik riba dan urusan keuangan.

Pernyataan ini baru memicu sorotan luas pada Rabu 6 September, setelah cuplikan pidatonya diterjemahkan dan dipublikasikan secara daring oleh Institut Penelitian Media Timur Tengah (MEMRI) yang berbasis di Washington.

Kementerian Luar Negeri Israel kemudian membagikan potongan pidato tersebut melalui media sosial dan menuding Abbas melakukan penyangkalan terhadap tragedi Holocaust.

Sementara itu, juru bicara Uni Eropa menilai ucapan Abbas memuat pernyataan keliru dan menyesatkan terkait Yahudi serta antisemitisme, sehingga menjadi penghinaan terhadap jutaan korban Holocaust dan keluarga mereka.

Ia menambahkan bahwa upaya memelintir sejarah seperti itu bersifat provokatif, sangat ofensif, dan meremehkan tragedi Holocaust yang berpotensi memicu kembali sentimen antisemitisme.

Pemerintah Jerman ikut mengutuk pernyataan tersebut.

Duta Besar Jerman untuk Israel, Steffen Seibert, menyebut rakyat Palestina berhak memperoleh kebenaran sejarah dari pemimpin mereka, bukan sebaliknya menerima distorsi fakta.

Misi diplomatik Jerman di Ramallah juga menegaskan bahwa sejarah sudah jelas, jutaan nyawa hilang akibat Holocaust dan tragedi itu tidak dapat direlatifkan.

Utusan Khusus Amerika Serikat untuk Memantau dan Memerangi Antisemitisme, Deborah Lipstadt, mengutuk ucapan Abbas yang dinilainya penuh kebencian dan antisemitisme, sekaligus mendesak agar permintaan maaf segera disampaikan.

Konsulat Prancis di Yerusalem pada Kamis 7 September menyatakan bahwa ucapan Abbas tidak dapat diterima, menolak keras segala bentuk antisemitisme, dan mengutuk penyangkalan tragedi Holocaust.

Tak lama setelah gelombang kritik internasional, kantor Presiden Palestina mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebut Holocaust sebagai kejahatan paling keji dalam sejarah modern umat manusia.

Juru bicara Nabil Abu Rudeineh menyebut tuduhan terhadap Abbas merupakan kampanye fanatik, seraya menegaskan posisi pemimpin Palestina itu yang diklaim konsisten menolak antisemitisme dan mengutuk Holocaust.

Namun, kontroversi serupa bukan kali ini saja menimpa Abbas.

Pada beberapa kesempatan sebelumnya, ia juga pernah mendapat kecaman karena dianggap meremehkan atau memelintir fakta peristiwa Holocaust, termasuk saat kunjungannya ke Berlin tahun lalu.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved