Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Merdeka dari Rezim Jokowi

 

Repelita Bandung - M Rizal Fadillah menyampaikan peringatan dan refleksi terkait sejarah kemerdekaan Indonesia serta kondisi politik saat ini, melalui tulisan berjudul “Merdeka dari Rezim Jokowi” yang dipublikasikan pada 17 Agustus 2025.

Rizal menegaskan bahwa 80 tahun lalu Indonesia merdeka dari penjajahan Portugis, Belanda, dan Jepang, sekaligus menyinggung sejarah penguasaan oleh Spanyol, Perancis, dan Inggris.

Ia menjelaskan bagaimana bangsa Indonesia mengalami penguasaan dan perampokan, bermula dari hubungan dagang yang kemudian berlanjut ke penguasaan politik dan militer, hingga akhirnya menjadikan Indonesia sebagai negara jajahan.

Perlawanan rakyat terjadi secara sporadis di berbagai daerah hingga mencapai puncak pada Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Menurut Rizal, perjalanan menuju kemerdekaan dan upaya mempertahankannya menunjukkan beratnya penderitaan rakyat, ketiadaan kekuasaan, dan perlakuan nista dari penjajah.

Ia menekankan bahwa kemerdekaan adalah hak yang harus dimiliki setiap warga negara, termasuk kebebasan beragama, berusaha, menyampaikan pendapat, serta bebas dari rasa takut.

Rizal menguraikan karakteristik penjajah, pertama, kelompok kecil yang menguasai mayoritas rakyat, anti terhadap kedaulatan rakyat, dan menggantikan demokrasi dengan oligarki.

Kedua, penjajah menciptakan kemiskinan yang sistematis bagi rakyat sementara penguasa hidup dalam kemewahan, membuat ketergantungan menjadi alat kontrol.

Ketiga, politik pecah belah atau “divide et impera” diterapkan untuk melemahkan kekuatan perjuangan rakyat dengan membangun konflik dan ketidakpercayaan di antara sesama elemen perjuangan.

Keempat, masyarakat yang kritis terhadap penguasa selalu dicap sebagai pengacau, ekstremis, radikal, atau pengganggu stabilitas, termasuk jika mereka mengadakan rapat atau konsolidasi bersama.

Kelima, pajak besar ditarik untuk memperkaya pejabat kolonial, sementara harta rakyat seperti tanah, sawah, kebun, ternak, dan rumah menjadi target pungutan.

Rizal mengaitkan kondisi ini dengan situasi saat ini, menyoroti bahwa selama 10 tahun pemerintahan Jokowi, rezimnya membangun oligarki politik dan bisnis, memiskinkan rakyat melalui ketergantungan bansos, mengadu domba masyarakat, memenjarakan lawan politik, dan memberatkan pajak rakyat sementara meringankan pajak pengusaha.

Ia menegaskan bahwa pola penjajahan tersebut masih diteruskan oleh rezim penerus, dengan pengaruh asing yang dominan, terutama dari Cina, yang menurut Rizal menjadi bentuk penjajahan baru terhadap bangsa Indonesia.

Rizal menyerukan agar rakyat bergerak membebaskan diri dari penguasaan oligarki dan kepanjangan tangan kepentingan asing, menggulingkan pengkhianat dan kolaborator, serta melepaskan kendali yang diikatkan oleh pejabat yang dianggap menindas rakyat.

Ia menekankan pentingnya gerakan kemerdekaan yang terus digelorakan agar rakyat Indonesia dapat menegakkan kedaulatan dan kebebasan sejati.

Rizal menutup pesannya dengan seruan “Sekali merdeka tetap merdeka” dan mengucapkan Selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan 17 Agustus 2025.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok.

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved