Repelita Jakarta - Wali Kota Ito, Prefektur Shizuoka, Maki Takubo, mengundurkan diri setelah terungkap bahwa ia tidak lulus dari Universitas Toyo seperti yang diklaim sebelumnya.
Takubo mengaku bahwa dirinya sebenarnya dikeluarkan dari kampus tersebut.
Berbeda dengan kondisi di Indonesia yang masih berlarut-larut, Takubo memilih mundur demi mempertanggungjawabkan klaim palsu tersebut.
Dalam konferensi pers, ia menyatakan bersedia menyerahkan dokumen dan ijazah kepada jaksa untuk diselidiki.
Ia berjanji akan meninggalkan jabatannya dalam waktu 10 hingga 14 hari setelah menyerahkan barang bukti.
Majelis kota telah mendesak pengunduran dirinya dan membentuk panitia khusus untuk menyelidiki skandal ini.
Takubo juga meminta maaf kepada pejabat dan warga melalui situs resmi kota.
Ketua majelis menyebut pengunduran diri tersebut sebagai keputusan yang bijaksana.
Pemilihan wali kota baru akan dilakukan dalam waktu 50 hari setelah pengunduran diri Takubo.
Kasus ini mendapat perhatian netizen Indonesia, yang membandingkan penanganan di Jepang dan di dalam negeri.
Beberapa komentar netizen menyindir lambannya proses di Indonesia dan membandingkan sikap mundur di Jepang sebagai bentuk tanggung jawab.
Kasus ini menjadi sorotan terkait bagaimana isu ijazah palsu direspons berbeda di dua negara yang berbeda sistem dan budaya politiknya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

