Repelita Riau - Pacu jalur, perlombaan dayung tradisional asal Kuantan Singingi, Riau, mendadak menjadi perhatian dunia berkat aksi unik di ujung perahu yang viral di media sosial.
Dalam beberapa pekan terakhir, festival budaya ini mencuri sorotan setelah atraksi si tukang tari—sosok yang berdiri di ujung perahu sambil menari penuh semangat—mengguncang TikTok dan berbagai platform digital.
Aksi tersebut bukan hanya menghibur, tetapi juga berhasil menarik atensi klub sepak bola ternama dunia seperti Paris Saint-Germain dan AC Milan yang turut menirukan gerakan tari tersebut sebagai bentuk apresiasi budaya.
Tradisi yang dulunya hanya dikenal lokal itu kini menjadi topik hangat hingga Eropa.
Tukang tari bukan hanya bagian dari lomba, tetapi telah menjadi simbol semangat dan kekompakan masyarakat.
Ia berdiri dan bergerak lincah sambil menyemangati puluhan pendayung yang mendayung dalam satu irama di atas perahu panjang bercorak warna-warni.
Fenomena ini memperlihatkan bahwa kreativitas masyarakat dapat menjadi alat diplomasi budaya yang kuat, bahkan tanpa promosi resmi pemerintah.
Tidak hanya sebagai perlombaan, pacu jalur kini dinilai mencerminkan jati diri masyarakat Kuansing yang humoris, tangguh, dan penuh semangat gotong royong.
Pacu jalur telah lama menjadi simbol kebanggaan masyarakat Riau.
Dengan dukungan musik tradisional, perahu-perahu raksasa itu menyajikan pertunjukan budaya yang sarat nilai historis dan kearifan lokal.
Momentum ini membuka peluang besar untuk menjadikan pacu jalur sebagai bagian dari kalender pariwisata budaya internasional.
Namun, di balik popularitas yang mendunia, tantangan ke depan adalah bagaimana menjaga keaslian dan nilai-nilai luhur tradisi tersebut.
Pemerintah, pemuda, dan masyarakat perlu bergandengan tangan agar pacu jalur tetap menjadi warisan otentik, bukan sekadar tontonan viral sesaat. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

