Repelita Jakarta - Syahganda Nainggolan menyoroti istilah Serakahnomic sebagai simbol kerakusan elite yang dinilai melekat pada warisan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Ia menilai Serakahnomic bukan hanya praktik korupsi biasa, melainkan sistem kekuasaan yang membiarkan penumpukan kekayaan keluarga dan kelompok tertentu.
Dalam diskusi di Forum Keadilan TV pada Selasa, 22 Juli 2025, Syahganda menegaskan bahwa warisan sistem korup ini menjadi tantangan besar bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Syahganda menilai Prabowo mulai menunjukkan keseriusan menghadapi masalah itu, salah satunya dengan menguatkan Kejaksaan Agung yang didukung TNI.
Beberapa kasus besar mulai dibongkar, termasuk skandal di sektor migas dan tambang, yang menurut Syahganda membuktikan langkah awal Prabowo dalam membersihkan korupsi.
Namun, ia juga mengingatkan ancaman muncul dari dalam koalisi sendiri karena partai-partai pendukung dinilai lebih pragmatis daripada memiliki komitmen ideologis antikorupsi.
Syahganda menilai tantangan Prabowo adalah menjaga keseimbangan antara stabilitas politik dan konsistensi dalam pemberantasan korupsi.
Ia menegaskan pengaruh Serakahnomic masih kuat dan perlu penanganan serius agar tidak terus menjerat kebijakan pemerintah baru.
Baginya, jika Prabowo gagal mengendalikan mitra koalisinya, agenda reformasi berpotensi terhambat.
Masyarakat kini menunggu langkah nyata Prabowo membuktikan dirinya tidak terjebak warisan Serakahnomic yang selama ini membelit birokrasi.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

