Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Saat Rapat Komisi V 'Memanas', Anggota dari PKS Merasa Tak Didengar Kabasarnas

Repelita Jakarta - Suasana rapat Komisi V DPR bersama Kepala Basarnas Mohammad Syafii dan Plt Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memanas saat anggota DPR dari Fraksi PKS, Ghufran Zainal Abidin, merasa pernyataannya tidak dihargai.

Ketegangan bermula ketika Ghufran diberi waktu menyampaikan pandangan terkait evaluasi anggaran Basarnas tahun 2024/2025 serta rencana anggaran tahun 2025/2026.

Dalam tanggapannya, ia menyoroti penanganan kasus kematian pendaki asal Brasil, Juliana de Souza Pereira Marins, di Gunung Rinjani.

"Saya hanya ingin menyampaikan bahwa khususnya ke Kepala Basarnas mengevaluasi kembali di antara beberapa program penyelamatan yang sudah dilakukan.

Mungkin yang paling heboh soal Juliana yang di Gunung Rinjani.

Sampai IG Kepala Negara diserbu masyarakat Brasil," ujar Ghufran.

Ia juga menyinggung tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Kamis, 3 Juli 2025.

Insiden tersebut menyebabkan sembilan korban meninggal, 29 orang hilang, dan 27 berhasil diselamatkan.

"Terus kita mengapresiasi apa yang dilakukan Basarnas dan tim, baik di pusat maupun NTB sendiri, di daerah yang saya melihat semua pihak berpartisipasi aktif menyelesaikan masalah ini.

Tapi saya secara opini..." ucap Ghufran yang kemudian berhenti tiba-tiba.

Ia tampak kesal karena melihat Kabasarnas berbicara saat dirinya sedang menyampaikan pandangan.

"Pak, saya lagi bicara ini, Bapak jangan bicara juga.

Ya kalau saya lagi bicara Bapak juga bicara, siapa yang mendengar, Pak.

Ya kalau Bapak mau lanjut bicara saya berhenti aja," tegas Ghufran.

Melihat situasi yang memanas, pimpinan rapat, Lasarus, segera mengambil alih dan meminta Ghufran untuk melanjutkan pernyataannya.

"Silakan dilanjut, Pak.

Sepertinya Pak Kepala Basarnas sudah siap mendengar," kata Lasarus yang merupakan anggota fraksi PDIP.

Namun, Ghufran memutuskan untuk menghentikan komentarnya.

"Sudah saya cukupkan saja Pak Ketua, mungkin tidak terlalu penting yang saya sampaikan.

Dan waktu lain saya akan bicara lagi," ujarnya.

Menanggapi hal itu, Lasarus mencoba meredakan suasana dengan menasihati pihak Basarnas agar lebih menghargai ketika anggota DPR sedang berbicara.

"Nanti dilanjutkan tanggal 14.

Mohon izin Kepala Basarnas dan Ibu ya, kalau semua merajuk ruang ini panas Bu, saya capek mimpinnya.

Jadi kalau anggota ada yang berbicara, tolong didengarkan Pak, supaya nanti nyambung," ucapnya.

"Begitu Pak Ghufron ya.

Tolong dimaafkan.

Ketua ini kan tugasnya menyejukkan yang panas-panas, tapi terlalu sejuk juga enggak enak Pak.

Perlu dipanasin sedikit juga," tutupnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved