Relagama Desak Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli, Kagama Minta Jangan Perkeruh Suasana

Repelita Yogyakarta - Rencana aksi Relawan Alumni Universitas Gadjah Mada Bergerak atau Relagama untuk mendatangi Rektorat UGM mendapat respons serius dari berbagai pihak.

Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia, meminta agar Relagama menahan diri dan tidak memaksakan langkah yang justru memperkeruh suasana.

Menurutnya, jalur hukum terkait dugaan ijazah palsu Jokowi sudah ditempuh dengan semestinya.

Ia menyebut UGM telah menyerahkan seluruh berkas administrasi kuliah Jokowi ke Bareskrim dan Polda Metro Jaya.

Presiden Jokowi juga telah menyerahkan ijazah yang dimaksud sebagai bagian dari proses tersebut.

“Bahkan Bareskrim secara tidak langsung mengatakan ijazah Jokowi asli, atau setidaknya identik dengan milik rekan seangkatannya,” ujar Heru.

Heru menyatakan bahwa tuntutan agar Jokowi dan UGM menunjukkan ijazah asli secara terbuka tidak lagi relevan saat ini.

Menurutnya, langkah yang lebih tepat adalah mendorong proses pengadilan berjalan terbuka dan adil.

Jika nantinya keputusan pengadilan menyatakan ada kejanggalan atau cacat hukum, barulah proses lanjutan bisa ditempuh.

“Silakan jika ingin mengajukan gugatan baru ke pengadilan terhadap rektor, dekan, atau Jokowi, tapi semua harus melalui jalur hukum,” ucap Heru.

Ia juga mengimbau publik, termasuk Relagama, untuk bersikap tenang dan bijak menanggapi proses hukum yang sedang berjalan.

Heru berharap masyarakat bisa mendoakan agar kondisi kesehatan Jokowi pulih dan ia dapat hadir di pengadilan sesuai janjinya.

Di sisi lain, ia mendorong agar aparat segera menjadwalkan pemeriksaan lanjutan terhadap Jokowi agar proses hukum tetap berjalan terbuka.

Sementara itu, Bangun Sutoto dari Relagama menegaskan bahwa organisasi ini terbentuk bukan karena dendam politik, melainkan sebagai bagian dari gerakan moral alumni UGM.

Menurutnya, Relagama sudah berdiri jauh sebelum Pilpres 2024 dan didirikan oleh alumni yang peduli terhadap arah bangsa.

Bangun menekankan bahwa gerakan mereka tidak bertujuan menciptakan kegaduhan, namun tetap kritis terhadap hal-hal yang dianggap tidak transparan.

Ia juga menegaskan bahwa desakan agar Jokowi menunjukkan ijazah bukanlah aksi personal, melainkan panggilan moral terhadap kewajiban kenegarawanan.

Relagama, menurut Bangun, akan terus mengawal kasus dugaan ijazah palsu secara konsisten demi menjaga kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan dan negara. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga