
Repelita Jakarta - Pengamat politik Adi Prayitno dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menilai Partai Solidaritas Indonesia akan menjadi perisai politik bagi mantan Presiden RI Joko Widodo.
Menurutnya, PSI siap tampil paling depan untuk membela Jokowi, terutama di tengah sorotan publik yang semakin tajam terhadap keabsahan ijazah S1 Fakultas Kehutanan UGM milik Jokowi, hingga desakan pemakzulan Gibran Rakabuming Raka.
Jokowi sendiri mengakui dirinya merasa sedang dihadang agenda politik besar yang sengaja ingin merusak reputasinya.
Ia menyebut hal ini di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Solo, Senin 14 Juli 2025.
Perasaan Jokowi tersebut muncul seiring gencarnya isu ijazah palsu dan wacana pemakzulan yang belakangan makin ramai.
Di sisi lain, Jokowi juga telah menegaskan komitmen penuh mendukung PSI.
Ia secara terbuka menyampaikan akan bekerja keras bersama PSI saat menghadiri Kongres PSI di Solo pada Sabtu 19 Juli 2025.
Adi menilai, pernyataan Jokowi semakin memperjelas arah PSI sebagai kendaraan politik yang akan membentengi mantan presiden tersebut dari berbagai serangan.
Ia menegaskan kader PSI bakal jadi garda terdepan setiap kali Jokowi dikritik.
Sejak hubungan Jokowi dan PDIP merenggang, PSI disebutnya selalu berada di barisan terdepan membela Jokowi di ruang publik.
Menurutnya, Jokowi dan PSI kini punya kepentingan bersama yang saling menguntungkan.
Adi juga melihat tidak ada partai lain yang mendukung Jokowi sekuat PSI setelah Pilpres berakhir.
Pengamat Rocky Gerung juga pernah memprediksi langkah Jokowi bergabung dengan PSI sebagai upaya perlindungan diri.
Rocky menilai Jokowi sedang dalam tekanan berat, baik politik maupun psikologis, karena berbagai isu yang menerpanya.
Rocky mengingatkan, dukungan Jokowi terhadap PSI adalah bagian dari upaya pertahanan menghadapi serangan politik yang makin deras.
Hal ini pernah ia sampaikan dalam video di kanal YouTube pribadinya, Senin 9 Juni 2025.
Rocky mengaitkan manuver Jokowi dengan isu ijazah palsu dan tuntutan pemakzulan Gibran yang terus mencuat.
Ia meyakini, Jokowi memilih membesarkan PSI sebagai strategi bertahan di tengah badai politik.
Publik kini menunggu ke mana arah hubungan Jokowi dengan PSI akan berlabuh di tengah suhu politik yang terus memanas.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

