Repelita Jakarta - Penunjukan Lies Hartono alias Cak Lontong sebagai komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk memicu perbincangan publik dan dituding sebagai bentuk balas budi politik.
Jabatan itu diumumkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 25 April 2025.
Sejumlah pihak menilai pengangkatan ini merupakan “jatah kue” politik lantaran Cak Lontong pernah terlibat dalam tim pemenangan Pramono Anung dan Rano Karno saat Pilkada DKI Jakarta.
Menanggapi tudingan tersebut, Cak Lontong memberikan pernyataan terbuka saat mengunjungi sebuah kantor media di Jakarta pada Kamis, 26 Juni 2025.
Menurutnya, ia tidak mengajukan diri, melainkan ditugaskan untuk mengisi posisi tersebut.
"Ini bukan soal mau atau tidak mau. Saya rasa ini penugasan yang dipercayakan kepada saya," ucapnya.
Cak Lontong menilai dirinya memiliki keterkaitan secara personal dan profesional dengan sektor seni yang juga menjadi bagian dari kegiatan usaha Ancol.
"Saya merasa ini pekerjaan yang bisa saya jalani karena berhubungan dengan profesi saya sebagai pelaku seni. Apalagi di Ancol ada pasar seni," jelasnya.
Ia membantah tegas tudingan bahwa pengangkatannya merupakan hadiah politik.
Menurutnya, ia menjalani tahapan seleksi sebelum akhirnya dilantik menjadi komisaris.
"Semua ada tahapannya. Mulai dari administrasi sampai wawancara. Saya juga melalui proses itu," kata Cak Lontong.
Ia juga mempertanyakan logika di balik kritik yang menyebut jabatan tersebut diberikan hanya karena kedekatan politik.
"Kalau gubernur menunjuk orang yang tidak dikenal, itu juga bisa jadi pertanyaan. Tapi saya kan melalui fit and proper test," ujarnya.
Cak Lontong turut menjelaskan bahwa tugas komisaris berbeda dengan manajemen operasional yang harus hadir setiap hari.
"Sebagai komisaris, saya tidak perlu hadir day-to-day di kantor. Beda dengan jajaran direksi," terangnya.
Di sisi lain, Cak Lontong memiliki latar belakang pendidikan teknik elektro dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Ia menyandang gelar insinyur dan pernah mendapatkan penghargaan sebagai alumnus sukses dalam bidang seni.
Selain itu, ia juga menerima penghargaan bersama tokoh lain seperti mantan Ketua KPK Agus Rahardjo.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan alasan pemilihan Cak Lontong bersama sejumlah tokoh lainnya sebagai komisaris baru Ancol.
"Pak Sutiyoso, Pak Irfan Setiaputra, dan Cak Lontong adalah tokoh-tokoh profesional yang kami nilai layak. Tidak ada yang diragukan dari mereka," ujar Pramono di Balai Kota pada Selasa (29/4/2025). (*)
Editor: 91224 R-ID Elok.