Repelita Jakarta - Isu dugaan korupsi dalam pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek kembali menjadi sorotan usai Said Didu menyinggung peran Nadiem Makarim.
Lewat unggahan di akun X pribadinya, Said Didu secara tegas menyebut Nadiem dan kelompoknya sebagai gerombolan perampok.
Gerakan ini muncul setelah terungkap proyek digitalisasi pendidikan senilai triliunan rupiah sudah disiapkan bahkan sebelum Nadiem resmi duduk sebagai menteri.
Temuan tersebut menimbulkan kecurigaan kuat bahwa pengadaan Chromebook bukanlah program biasa, melainkan sengaja diarahkan sejak awal.
Kejaksaan Agung juga mengungkap bahwa komunikasi terkait proyek ini sudah dibangun melalui grup WhatsApp.
Grup dengan nama Ma Menteri Core Team itu terbentuk pada Agustus 2019.
Padahal, Nadiem baru dilantik sebagai Mendikbudristek pada Oktober di tahun yang sama.
Pihak Kejagung turut membatasi ruang gerak Nadiem dengan larangan bepergian ke luar negeri demi kelancaran penyidikan dugaan korupsi tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

